Knock Your Heart... TwentyThree...

164 28 1
                                    

Krystal dan Alena kini tengah duduk di studio pribadi milik Jun. Ya, adik Suzy itu menyulap kamar tamu menjadi studio rekaman pribadinya.

"Krystal, Apa kabar?." Tanya Alena ramah sambil mengusap - usap lengan krystal pelan.

Krystal hanya menganggukan kepala dan tersenyum. Ia masih merasa sedikit kikuk. Masih segar dalam ingatan Krystal saat Alena memaksa krystal agar menjauhi Harry karena secara terang - terangan mengatakan, tidak mungkin pewaris Maximilian bersanding dengan anak panti asuhan.

Flashback

Krystal membuka pintu. Ia terperangah, tidak menyangka jika akan bertemu dengan calon mertuanya disini. Mengapa Harry, Ken, atau Suzy tidak memberitahunya jika Alena sudah kembali ke New York. Ya, Alena tidak pernah absen menemani suaminya, Mark Maximilian tur keliling dunia.

"Aku Alena Maximilian. Kau mengenalku bukan." Ucap Alena dengan nada datar namun dingin.

Sejenak Krystal tergagap lalu mengangguk "Tentu saja, senang bertemu dan berkenalan dengan anda. Ayo, Silahkan masuk." Ucapnya seramah mungkin.

Alena menggeleng "Tidak perlu! Langsung saja ya, krystal. Apa alasanmu mendekati puteraku? Kau ingin uang? Ketenaran? Apa yang kau inginkan, katakan padaku?." Ucap Alena to the point.

Dugaan Krystal jika ibu Harry tidak jauh berbeda dengan Ye Jin, Ibu alan sepertinya tidak salah. lihat saja bagaimana wanita paruh baya itu mengajukan pertanyaan tanpa basa basi terlebih dahulu. Ia memejamkan mata dan mencoba mengatur napas.

"Dengar nyonya Alena yang terhormat. Jika anda pikir, saya akan diam ketika anda menganggap saya wanita gila harta yang akan menguras harta kekayaan anak anda, maka jawabannya adalah anda salah. Saya tidak tertarik dengan ketenaran ataupun kekayaan."

Alena tertawa lirih mendengar perkataan Krystal yang dia nilai sombong " Tidak tertarik dengan harta? Mana mungkin wanita dengan latar belakang sepertimu tidak tertarik dengan harta?."

"Daripada anda disini marah - marah dengan saya, kenapa tidak anda menasehati Harry agar menjauh dari saya." Geram krystal.

"Sudah kulakukan dan dia menentangku! Aku akan menawarkanmu sesuatu yang pasti tidak bisa kau tolak. Jauhi, puteraku, putuskan dia dan semua ini menjadi milikmu." Alena mengacungkan amplop coklat ke depan Krystal " Di dalam amplop ini, ada tiket penerbangan ke Paris, dan sertifikat kondominium di pusat kota paris. Akan berubah menjadi namamu dalam hitungan hari jika kamu menuruti permintaanku."

Krystal berdecih mendengar kalimat yang keluar dari mulut Alena. Pelan namun menyakiti harga dirinya.

"Kalau sekarang saya tidak menjambak rambut anda karena saya menghormati orang tua."

"Apaaa?."

"Silahkan pergi dari rumah saya dan bawa barang - barang itu, saya akan menjauhi Harry."

"Benarkah? kau tidak menginginkan semua ini?." Tanya Alena memastikan. Matanya menyipit saat Krystal menggeleng "Lalu apa yang kau inginkan? uang?."

"Tidak! Saya tidak menginginkan apapun dan please, jangan ganggu saya lagi." Ucap Krystal tegas

"Baiklah, Aku pegang janjimu." Ucap alena "Ah, satu hal lagi, Aku tidak ingin melihatmu berkomunikasi lagi dengan anak - anakku. aku pikir, kau cukup pintar untuk mengerti apa yang aku ucapkan ini." Alena memberi Krystal peringatan.

"Aku akan menjauhi Harry, Tapi, aku tidak bisa menjauhi kedua sahabatku. Hanya mereka keluarga yang aku miliki selain adik - adik panti."

Alena tertawa meremehkan "Apa katamu, keluarga? Kau bahkan tidak selevel dengan keluarga kami." Ucapnya sengaja menekan kata katanya, agar gadis di hadapannya ini tahu diri dan berlalu pergi meninggalkan krystal.

Flashback End.

🕊🕊🕊 Knock Your Heart 🕊🕊🕊

Deheman Alena membuyarkan lamunan Krystal.

"Ini bukan percakapan yang membuat kita nyaman." Alena mengambil jeda sebelum melanjutkan "Terutama setelah apa yang Aku lakukan padamu beberapa tahun lalu. Tapi kita harus melakukannya. Maksudku, aku harus melakukan ini, Aku bisa saja melupakannya, tapi aku tidak bisa."

Alena menunduk lesu, sekelebat bayangan tentang Harry puteranya yang memelas untuk merestui mereka, Alena tau dulu ia egois dan Harry adalah korban keegoisannya.

"Aku tahu, kamu sangat membenciku. Aku tahu, yang Aku lakukan kepadamu tidak bisa dimaafkan. Maaf, Krystal. Maaf sudah memperlakukanmu dengan sangat buruk." Ucap Alena tulus. Air matanya mengalir mengingat dosanya pada Krystal.

"Sama. Maafkan saya juga, Nyonya, karena berlaku kasar pada nyonya."  Balas Krystal lirih.

"Kamu pantas marah. Aku memang salah." Alena mengakui kesalahannya. Namun, Krystal menggeleng cepat.

"Terimakasih, nak." Ucap Alena sambil memeluk erat Krystal. Krystal pun membalas pelukan Alena, terasa hangat dan nyaman.


🕊🕊🕊 Knock Your Heart🕊🕊🕊

🕊🕊🕊 Knock Your Heart🕊🕊🕊

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Knock Your HeartWhere stories live. Discover now