Knock Your Heart... Sixteen...

210 39 12
                                    

"Dasar anak kurang ajar! Tega kamu ya! Masa mammi ditinggal di bandara!."

Alena langsung membuat perhitungan habis - habisan pada keponakan yang sudah ia anggap anak sendiri. Mereka bahkan sudah berlarian mengelilingi ruang tamu.

"Iya, ampun Mi! Aku tahu aku salah, Mi. Tapikan mammi nggak sendirian, ada Papi yang nemenin."

Suzy melirik kekanan dan ke kiri seakan mencari keberadaan Mark. "Papi Mana, Mi?.

"Ya Tuhan, Papi! Mammi lupa sama Papi tadi mammi tinggalin Papi di toilet airport." Dengan cepat Alena mengeluarkan ponsel nya untuk menghubungi suaminya. Namun, ia mengurungkan niatnya.

"Eh, Papi kan udah tua, dia tau jalan pulang." kekeh Alena tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Suzy dan Jun saling pandang, lalu mendesah frustasi dengan tingkah aneh Alena. Meski begitu, mereka berdua bersyukur memiliki Alena. Ya, wanita itu selalu memberikan segalanya, menjadi seorang ibu menggantikan Irene yang telah meninggal dunia.

"Lah, Mammi kan belum selesai marahnya! JUUUNNNNN!."

Dan kembali aksi kejar - kejaran itu berlanjut. Jun terus berlari, ingin rasanya ia masuk kekamar dan mengunci pintu, tapi sialnya pintu kamarnya di kunci oleh Suzy. Tiba-tiba ide jahil terbesit di otaknya untuk membalas kelakuan sang kakak.

"Mammi, Kakak bawa laki - laki ke apartement." Adu Jun sambil menunjuk ke arah Sehun.

Kedua mata Suzy membelalak mendengar ucapan yang baru saja terlontar dari bibir Jun. Ia langsung menatap adiknya dengan mulut setengah terbuka. Seketika suasana jadi hening. Sehun sendiri juga nampaknya kaget mendengar apa yang baru saja dikatakan Jun.

"Suzy! Apa benar yang adikmu katakan?." Alena memicingkan matanya, menatap Suzy dengan curiga. Sedangkan Suzy dengan cepat menggeleng.

"Mammi, jangan dengarkan Jun." Ucap Suzy panik "Dia hanya bossku, kepalanya kepentok dinding jadi aku membawanya kemari untuk menolongnya."

Sehun benar-benar mati kutu saat ini. Untuk pertama kalinya Sehun merasa memerlukan pintu kemana saja milik doraemon agar bisa melarikan diri dari situasi memalukan ini.

Alena mengangguk, wanita itu beralih menatap kearah Sehun.

"Nama?."

"Oh Sehun, Mammi."

"Jangan panggil saya Mammi. Sejak kapan saya nikah sama Papi kamu." Ucap Alena ketus.

Sehun menelan salivanya susah payah saat mendengar ucapan Alena.

"Kenalin, Saya Alena Maximillian, ratu di keluarga Maximilian." Ucap Alena seraya mengulurkan tangan. Sehun menyambut cepat uluran tangan itu, mendadak jadi anak paling sopan.

Jun mendengus "Kenapa mendadak jadi sopan? sengaja ya, mau cari muka depan Mammi?."

"Mammi belum pernah pukul kamu pakai sendal refleksi ya, Jun." Ucap Alena sarkas.

Bulu kuduk Jun berdiri kala pria itu mendengar ancaman yang dilontarkan oleh Alena. Sebab, Jun tahu betul bahwa ancaman itu adalah nyata, bukan hanya sekedar asal di ucapkan oleh Alena saja. Jun langsung diam, mengunci mulutnya rapat-rapat.

"Kamu bossnya puteriku?."

"Iya, Ma..Eh, tante."

"Umur?."

"30 tahun."

"Sejak kapan Mammi jadi petugas sensus?." Tanya Suzy

Brugg

"Awww.. Sakit Mi!." Ucap Suzy sambil mengusap kepalanya yang baru saja mendapat lemparan tas dari Alena.

"Ngomong sekali lagi Mammi kirim ke New York." Ucap Alena datar dengan sorot mata tajam. Suzy akhirnya diam, Jika Alena sudah menunjukkan taringnya, sudah pasti itu bukan sesuatu yang bagus. Sementara, Sehun melirik Suzy, Alena dan Jun bergantian. Sekarang pria itu tahu kalau ternyata Suzy mewarisi power Alena.

"Sudah menikah atau Belum?." tanya Alena ke arah Sehun.

"Belum tante."

Suzy mendengus, Ia menatap Jun dengan tatapan minta tolong, tapi emang dasar adik kampret, Jun malah menjulurkan lidah ke arah Suzy. Ingin rasanya Suzy melempar Jun ke sungai Han.

Tapi Suzy ingat, adiknya itu mempunyai banyak penggemar di seluruh dunia. Jadi Suzy hanya menyimpan niat nya itu, Ia tidak ingin dibakar hidup-hidup oleh fans Jun, Mungkin kapan - kapan akan dia lakukan kalau sang adik benar - benar membuatnya muak.

"Belum diresmikan? atau memang belum ada calon?." Tanya Alena

Sehun melirik sejenak kepada Suzy sebelum kembali menatap Alena dan berkata.

"Belum ada calonnya, tolong cariin dong Tante." Sehun langsung melempar kode keras.

"Iya deh, nanti tante bantuin cari. Oh ya Zy, Kamu punya teman wanita yang masih single gak? Coba kalau ada bantuin cari."

Lah kok? kenapa malah teman Suzy? anak gadisnya, Tante! itu yang disamping tante!

"Siapa ya, Mi? Sama Seulgi aja, Mih."

"Huss sembarangan, Seulgi baru nikah bulan lalu."

Sehun mulai merasa linglung. kode kerasnya berakhir tidak seperti yang diharapkan. Kekecewaan mulai merayapi hatinya. Ternyata 'calon mertua' dan 'calon istri' sama - sama kurang peka dalam menangkap kodenya. Nasib...Nasib...

Jun yang sejak tadi hanya menjadi penonton terkikik geli melihat Sehun yang keki bukan main. Jun tahu, pria dihadapannya itu tertarik dengan kakaknya.

🕊🕊 Knock Your Heart🕊🕊🕊

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

🕊🕊 Knock Your Heart🕊🕊🕊

Hollaaa, Kita ketemu lagi, Aku harap kalian suka yaaa.... Yang nunggu cerita 'Trilionare Heart' and 'Until I Make You Mine Again' sabar yaa.. Minggu depan aku up, tapi seminggu sekali atau dua kali 🙏

 Minggu depan aku up, tapi seminggu sekali atau dua kali 🙏

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Knock Your HeartDonde viven las historias. Descúbrelo ahora