Knock Your Heart... TwentyEight...

213 31 7
                                    

Jun menatap Sehun dari ujung kaki hingga ujung kepala. Kalau di lihat-lihat, penampilan Sehun cukup lumayan disandingkan dengan Suzy. Untuk masalah materi, ia tidak bisa menampik bahwa Sehun memiliki segalanya. Tapi untuk kepercayaan, Jun belum seyakin itu.

Sebelumnya, Jun menyewa detektif swasta untuk mencari informasi mengenai Sehun hingga ke akar - akarnya. Ia tidak mau lagi kecolongan dan melihat orang yang sangat berarti dalam hidupnya itu sedih.

Sialnya, catatan pria itu bersih, informasi yang dia dapat justru adalah beberapa prestasi-prestasi yang Sehun dapatkan. Dan untuk masalah perempuan, sepertinya pria itu tidak pernah berhubungan dekat dengan perempuan. Atau mungkin Sehun terlalu pandai menyembunyikan kisah asmaranya. Ia tidak yakin jika pria sekelas Sehun tidak memiliki satu pun wanita. Kecuali jika dia abnormal. Jun buru-buru menggeleng, mengenyahkan pikiran tidak-tidaknya.

Dan satu hal lagi yang ia tahu, ternyata Sehun adalah penggemarnya.

"Apa aku boleh masuk?."

Sehun mengangguk dan segera mempersilahkan Jun masuk ke dalam apartemennya.

"Ayo silahkan duduk." Ucapnya mempersilahkan Jun duduk. Jun pun duduk di Sofa apartement Sehun.

"Aku dengar kau Teume?." Teume adalah nama fanclub Jun.

Sehun mengangguk bangga. Sepertinya Ia bisa mendapatkan restu Jun.

"Tentu saja, Aku selalu menonton konser, membeli merchandise dan albummu."

"Terimakasih, tapi Aku nggak perduli." Ucap Jun ketus.

Sehun terkekeh. Bocah di depannya ini ternyata begitu keras kepala sama seperti Suzy.

"Aku sangat bangga padamu. Tak hanya sebagai rapper dan penyanyi, Diusiamu yang masih sangat muda kau bisa menciptakan lebih dari 150 lagu. Kedua orang tuamu pasti bangga."

Jun tersentak. Wajahnya berubah murung "Kedua orang tuaku sudah meninggal."

Sedikit bingung dengan ucapan Jun, Sehun memberanikan diri bertanya. "Maksudnya?."

"Mommy meninggal ketika ia melahirkanku. Sementara, Dady meninggal karena kecelakaan beruntun di jalan raya ketika hendak pulang kerja, tepatnya ketika usia Suzy 10 tahun dan Aku 5 tahun. Sejak itu Pappi dan Mammi yang bertanggung jawab atas semua kehidupan kami." Ucap Jun dengan mata berkaca - kaca.

Sehun sontak merasa bersalah sebab membuat Jun muram "Maaf."

Jun menggeleng "Tidak apa - apa, sudah lama juga. Lagipula aku tidak pernah kekurangan kasih sayang atau apapun. Meski kakakku cerewetnya setengah mati, tapi dia selalu berusaha menjadi sosok ayah, ibu, dan kakak yang hebat untukku. Jika seorang ayah selalu menjadi cinta pertama bagi anak perempuannya, maka Suzy adalah Cinta pertamaku yg takkan tergantikan."

Hening.

Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Setelah beberapa menit hening, akhirnya Jun membuka suara.

"Apa kau beneran serius sama Kakakku?."

Sehun buru-buru menegakkan tubuhnya dan menatap lekat Jun, kemudian menghela nafasnya.

"Kalau aku enggak serius, aku enggak akan lamar Su..."

"Dia tidak suka bangun pagi di hari libur." Potong Jun cepat "Dia jorok, jangan mandi kalau hari libur, Galak, ketus, suka kentut sembarangan, dan sangat menyebalkan kalau lagi datang bulan."

Sehun terkekeh. Apa bocah ini pikir Sehun akan mundur hanya karena kebiasaan buruk Suzy itu? Oh biarkan saja bocah ini bermimpi.

"Kalau gitu kami bakal cocok. Aku juga nggak suka bangun pagi kalau hari libur. Mandi juga jarang." Ucap Sehun bangga sambil mengacak-acak rambut Jun hingga membuat sang pemilik mengeram kesal.

"Kau tidak perlu takut, Aku menikahi kakakmu untuk menjadi istriku, untuk menjadi pendamping hidupku selamanya. Tapi aku tidak akan pernah merebut Suzy dari sisimu." Ucap Sehun

"Kamu tetap adiknya, Suzy tetap menjadi cinta pertama superstar korea, Jun. Dan akan tetap seperti itu selamanya! Aku berjanji tidak akan mengubahnya menjadi orang lain, dia akan tetap menjadi kakak yang menyebalkan, Ayah, Ibu, dan kakak yang hebat untukmu. Suzy milik kita berdua." 

Sehun sangat tahu bagaimana kegelisahan yang dirasakan oleh calon adik iparnya. Setitik air mata turun dari sudut mata Jun, Dengan cepat pria itu langsung mengusapnya.

"Jangan pernah sakiti kakakku." Jun berkata dengan tegas "Dia sudah cukup menderita karena si alan dulu."

Sehun mengangguk mantap "Kau tenang saja, Aku bukan pria seperti itu."

"Apa jaminan bahwa kamu akan memberi kebahagian pada kakakku?." Tantang Jun.

"Diriku." Jawab Sehun mantap "Jika Suzy berkata bahwa dia tidak bahagia, kau boleh datang dan lakukan apapun yang kau inginkan.

Jun menarik nafas dalam "Ya sudah." ucapnya  menepuk pahanya dengan dua tangan dan berdiri "Aku pulang!."

"Jadi?." Sela Sehun sebelum Jun keluar. Dia harus mendapatkan jawaban dari Jun, sebelum memutuskan langkah selanjutnya yang akan dia ambil.

Jun menoleh "Besok pagi - pagi sekali asistenku akan mengirimkan jas untuk acara pernikahan Krystal. Jas yang dibuat khusus untuk keluarga Maximilian." Ucapnya, kemudian keluar tanpa menoleh lagi.

Sehun tersenyum lebar Itu memang bukan jawaban, tetapi dengan itu Sehun tahu mereka setuju, dan yang perlu dia lakukan sekarang hanyalah kembali berjuang untuk merebut cinta Suzy dan memenangkannya.

"Aku datang sayang."

🕊🕊🕊Knock Your Heart🕊🕊🕊

Jangan lupa vote and comment yaa 😘

Jangan lupa vote and comment yaa 😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Knock Your HeartWhere stories live. Discover now