[ Chapter 5 ]

1.4K 164 1
                                    

POV

White dia baru saja selesai memeriksa kondisi bekas luka milik gun,namun dia juga kaget saat melihat bekas sayatan halus di kedua pipi milik gun dan diapun mengobati nya juga,dia yakin off yang melakukan nya, white menghela napas

"P'off apakah ini ulah mu?."tanya white pada off yang sedang mendudukan dirinya di atas meja dengan kedua tangan melipat

"Tentu memang siapa lagi yang bisa melakukan itu."ucap dengan sangat gampang dan singkat

"Setidaknya kau lihat dulu kondisi nya,sebelum kau ingin menyiksanya,ahh kau tidak pernah berubah phi,kusarankan untuk sedikit belajar bersikap lembut dari p'new."

"Diam lah white,kau tidak tau apa apa kau masih kecil,cepat kerjakan saja tugas mu,aku akan menemui tay terlebih dahulu jika sudah selesai kau bisa menemui ku di ruangan ku."white mendelik saat off menganggap nya masih kecil,lalu off keluar dari kamar gun

Lihat bahkan dia sudah memakai jas kedokteran menjadi seorang dokter sukses tapi tetap saja di mata off white adalah seorang anak kecil, sedangkan gun sedari tadi hanya menyimak obrolan mereka berdua

Jika di lihat off bisa bersikap sedikit lembut dari cara dia menanggapi ucapan white sangat memancarkan seorang kakak yang sedang mengobrol dengan adiknya sendiri walaupun ucapan nya sedikit sarkas

"Apakah kau adik nya off?"tanya gun dia sedikit penasaran,mungkin saja memang benar mereka adalah seorang adik dan kakak

White yang sedang mengobati luka di pipi gun sedikit terkekeh saat mendengar pertanyaan dari gun, apakah mereka berdua terlihat mirip sampai gun mengira mereka adalah sodara?

"Tidak phi,aku hanya seorang dokter kepercayaan nya,mana mungkin aku menjadi seorang adik dari keluarga adulkittiporn,dan apa yang membuat p'off sampai melukai kedua pipi mu?"

"Dia hanya marah karna aku berusaha menghubungi seseorang melalui telpon."ucap gun,white mengangguk mengerti setelah itu dia membereskan peralatan nya dia sudah selesai mengobati luka sayatan di pipi gun

Sebelum pergi White menatap gun,gun binggung karna di tatap dia hanya diam, kemudian white menepuk pundak gun dengan lembut

"Berhati hatilah dalam melangkah,jangan sampai kau salah mengambil jalan phi, baiklah aku pergi semoga kau cepat sembuh na,kau bisa memberitahu p'off jika luka mu merasa sakit kembali maka nanti aku akan segera datang untuk memeriksa mu dan panggil saja aku white,bye phi."ucap nya dia beranjak dari kasur gun

"Tentu,dan terimakasih white."white mengangguk lalu tersenyum dia keluar dari kamar gun

Dan kini hanya ada gun di dalam kamar nya,diapun beranjak dari kasurnya perlahan kakinya melangkah keluar kamar, beruntung white tidak menutup pintunya

"Wow,ini benar benar sebuah mansion,aku harus menemukan telpon dengan segera,sebelum ada yang melihat ku."ucap nya,gun berjalan dengan cepat dia menelusuri hampir seluruh lantai 5 tapi dia belum juga menemukan sebuah telpon rumah

Gun melihat lift lalu dia masuk kedalam nya dia tercengang saat melihat ada 4 lantai lagi,bisa bisa dia ketahuan duluan sebelum mendapatkan nya, akhirnya gun memilih lantai 1,karna menurut nya dis pastikan banyak orang yang lalu lalang dan mungkin saja ada sebuah telpon rumah

Dia keluar perlahan melihat ke sekeliling memastikan aman untuk dia keluar,saat sudah di rasa aman gun mulai keluar dan mulai mencari nya

"Sial kenapa sangat luas sekali,jika seperti ini tenaga ku habis duluan,ayo pasti kau bisa menemukan nya gun."gun menyemangati diri ya sendiri lalu melanjutkan pencarian nya

Hingga matanya melihat sebuah telpon rumah,gun pun langsung menghampiri nya dia bersyukur bisa menemukan nya

Kini jarinya mulai memasukan nomor pada telpon tersebut dengan tergesa gesa mata nya juga selalu awas memperhatikan sekitar agar dia tidak terpergok sedang menelpon

Two beliefs One SoulWhere stories live. Discover now