[ Chapter 22 ]

1.1K 129 8
                                    

POV

Gun masih terdiam di atas kasurnya padahal ini sudah malam dia harus membersihkan tubuh nya tapi Krist belum juga datang, biasanya dia di bantu oleh Krist untuk membawakan peralatan dan obat obat agar luka di tubuhnya tidak terinfeksi tapi sejak pagi pun bahkan dia tidak melihat Krist datang ke ruangan nya

"Aku bisa membantu mu,ini akan terlalu malam jika kau menunggu kedatangan Krist dia mungkin tidak akan datang."ucap oab yang sedari tadi memperhatikan gun yang masih menunggu Krist

"Aku akan melakukan nya sendiri,kau diam saja disini jangan mengikuti ku."ucapnya, kini gun mengambil kotak obat nya memegang tiang inpus sebagai penopang menuju ke kamar mandin

Oab tidak bisa diam saja melihat gun berusaha sendiri dia mengikuti gun mengawasinya dari jauh dan menjaga jarak dari nya,pintupun di tutup dia hanya bisa mengawasi gun hingga di depan pintu kamar mandi

Kotak obat yang tadi gun bawa di letakkan di sisi wastafel kini dia membuka kancing bajunya hingga membuat nya turun sampai sikunya, pantulan dirinya di depan kaca membuat gun terdiam saat nama off lah yang dia lihat pertama kali di dada nya,ya ukiran sayatan malam itu yang di buat oleh off adalah nama nya sendiri,sangat terlihat jelas terukir di dada kanan nya

Tangan nya menyentuh dadanya, matanya menelisik tubuh putih nya yang di penuhi oleh memar dan luka

"Kenapa kau pergi dengan meninggalkan Banyak kenangan off, bagaimana caranya aku bisa melupakan mu jika nama mu saja terukir jelas di dada ku."bagaimana caranya?,gun tidak memiliki cara apa pun untuk melupakan off dia tidak paham bagaimana menghilangkan rasanya

Dia membuka kotak obat nya mengambil kapas dan membersihkan luka luka nya lalu mengoleskan salep antiseptik,tapi ntah kenapa tangan nya bergetar saat perlahan mengoleskan nya pada dadanya dia rasa tubuhnya menjadi lemas keringat dingin mulai keluar tangan nya kini bertumpu pada wastafel, pusing di kepala nya kembali menyerang nya

"Ahkkkk kepala ku."

Prangggkkk..........

Kotak obat terhempas ke lantai saat tangan gun tidak sengaja menjatuhkan nya saat dirinya berusaha menahan diri agar tidak jatuh,tapi usahanya percuma gun terjatuh inpusan nya tercabut mengeluarkan banyak darah dari tangan nya

Kepalanya sakit tangan nya terus memukul mukul kepalanya agar rasa sakit nya hilang,otak nya terus memutar saat dimna off memanggil nama nya memeluknya memegang tangan nya hingga mencumbu nya begitu lembut, memory indahnya kembali berputar, gun merintih

"Off pergilah dari pikiran ku,aku sangat terluka dengan hanya melihat mu dalam pikiran ku,pergiii....off...."teriak nya di kala rasa sakitnya menjadi jadi dia masih tidak berhenti memukul kepalanya

Bruggggg......

Suara dobrakan pintu kamar mandi terdengar sangat kencang,oab berlari kearah gun yang berbaring di lantai dengan darah yang mengalir dari tangan nya

"Gun tenang hey....tarik napas mu tenang kan dirimu agar rasa sakit nya hilang."ucap oab dia mengangkat gun membawanya kedalam pelukannya mencoba mengatur emosi gun

Gun mencoba mengikuti apa yang di beritahu kan oleh oab dia perlahan mengatur napas nya, walaupun sakit hingga air matanya turun tapi dia mencoba tenang,memejamkan matanya mengeratkan genggaman nya pada pakaian oab 

"Biar ku bantu,jangan mencoba melarang ku gun ini sudah menjadi tugas ku menjaga mu."bisiknya dengn pelas mengusap punggung gun agar dia lebih rileks lagi

Gun tidak mengatakan apapun lagi dia hanya diam saat oab mengangkat nya keluar dari kamar mandi membawanya kembali ke kasur dia membaringkan gun,lalu mengambil kotak obat tadi yang berceceran di lantai

Two beliefs One SoulWhere stories live. Discover now