[ Chapter 21 ]

1.2K 126 6
                                    

POV

Angin pagi kini berhembus begitu sejuk menemani gun yang terduduk di atas kasur rumah sakit, dia membuka setiap halaman buku yang dia baca, membiarkan sinar matahari pagi menyentuh kulitnya

"Gun kau belum memakan sarapan mu?"ucap Krist yang baru saja datang melihat makanan yang masih utuh di atas nakas

Gun melihat ke arah Krist dia menggeleng dia tidak berminat makan makanan rumah sakit yang begitu hambar itu bahkan sudah membuat nya hilang selera makan dan perutnya juga tidak lapar sama sekali

"Aku tidak lapar phi."ucap gun dia kembali pokus pada buku yang sedang dia baca

Krist menghela napas dia mengambil buku dari tangan gun menjauhkan nya dari hadapan mata nya,kini dia mengambil nampan makanan yang berada di atas nakas dan memberikan nya di tangan gun

"Makan Sarapan mu gun,jika tidak maka selama nya kau akan mengenakan inpusan itu."ucap Krist dengan gemas

"Aku belum lapar."ucap nya matap tidak minat pada makanan nya

"Baiklah biarkan aku yang memberikan mu makan diam dan buka Mulut mu."Krist menarik kursi duduk di samping kasur gun mengambil alih nampan makanan dari tangan gun

Dia mengambil sendok dan menyendokan makanan nya menghadapkanya ke hadapan mulut gun yang masih tertutup dengan rapat,gun menggeleng kan kepalanya menolak sendokan dari Krist,tapi dengan kasar Krist mendorong sendok nya hingga semua nya masuk kedalam mulut gun

Krist tersenyum saat makanan nya masuk kedalam mulut gun setidaknya gun harus makan beberapa suap agar dia bisa segera pulih dan tidak mengandalkan inpusan itu lagi,tapi begitulah sangat susah untuk membuat gun makan dia lebih suka membaca buku bukunya dan dia rasa gun lebih diam dari sebelum nya

"Ada apa dengan mu gun?,kau sangat diam bicaralah pada ku,jika ada yang ingin kau bicarakan jangan memendamnya,itu akan membuat diri mu semakin memburuk."gun mengusap bibir nya yang sedikit berceceran oleh makanan yang di berikan oleh Krist

"Tidak ada aku baik baik saja,aku hanya butuh sedikit istirahat,lihat bahkan aku tersenyum dengan manis."gun menunjukkan senyum lebar nya pada Krist hingga mata nya menghilang karna senyuman lebar yang di buat nya

Krist terkekeh menggeleng lalu dia kembali memberiku suapan besar pada gun hingga kedua pipinya mengembung,gun menatap Krist dengan tajam dia mengunyah semua makanan nya dengan malas hingga beberapa suap paksaan dari Krist yang tak henti henti menerobos masuk kedalam mulut nya

"P'kitt sudah na,aku kenyang kau terus memberikan suapa suapan besar pada ku,perut ku tidak bisa menampung nya lagi."rengek gun dengan kedua pipinya yang masih penuh dengan makanan yang terus di suap kan oleh Krist

"Baiklah ini yang terakhir,cepat kunyah makanan mu gun, sendok ini sedang menunggu giliran nya untuk masuk."gun mengunyah makanan nya dengan tidak bersemangat lalu Krist segera memasukkan sendokan terakhir nya pada mulut gun

Saat sudah selesai Krist menyimpan nampannya tapi pintu terbuka membuat mereka berdua melihat ke arah pintu

"Oh jenderal silahkan masuk."ucap gun saat melihat pick lah yang membuka kan pintunya,pick membawa banyak buah buahan lalu menyimpan nya di atas sofa

"Tidak usah se formal itu gun,kita sedang tidak bekerja panggil aku seperti biasa saja,oh dan bagaimana kabar mu apakah kau sudah membaik?."ucap pick dia sekarang mengambil alih kursi yang tadinya di duduki oleh Krist

"Aku baik baik saja pho,tidak usah khawatir."ucap gun,dia memang memanggil pick pho semenjak ayah nya tiada bertahun tahun lalu dan pick sendiri lah yang menyuruhnya untuk terbiasa dengan panggilan itu, sedangkan ibu gun dia sudah lebih dulu meninggalkan gun sebelum ayah nya pergi

Two beliefs One SoulWhere stories live. Discover now