[ Chapter 18 ]

1.2K 129 8
                                    

POV

Gun keluar dari kamarnya dia melihat ke sekeliling ternyata sepi, sepertinya sedari pagi mansion sangat sepi, bahkan saat sarapan pun hanya ada off yang ada di meja makan dia tidak tau kemana yang lain nya

"Kenapa begitu sepi?,ah tapi bagus aku bisa menghubungi p'kit jika mansion sepi."ucap gun lalu dia berjalan menuju lift untuk turun ke lantai 1

Gun berjalan dengan santai menuju meja telpon, dia tidak ingin sampai ada yang mencurigai nya saat mendekati telpon,dia mengambil telpon nya menekan angka angka telpon dan kini mulai terhubung,gun sedikit berjongkok agar tidak terlalu jelas dan telpon akhirnya menyambung

"Hallo p'kit tolong kumohon dengarkan aku dulu na."

"Ini saya jendral pick,Krist tidak ingin mengangkat telpon dari anda letnan ada apa?,apakah anda ingin memberi tahu jika anda menyerah dan memilih hidup dengan si sial yang telah membuat singto koma dan saya harus mengalami operasi besar di bagian punggung saya apakah seperti itu letnan?"gun tertegum dengan ucapan pick yang bicara dengan lantang saat dia baru saja menyelesaikan kalimatnya,apa yang terjadi dengan singto dan pick dia bahka tidak mengetahui apa apa

'apakah ini akibat dari peristiwa waktu itu,aku belum sempat menanyakan nya'

Gun mengeratkan pegangan nya pada telpon dia merematnya,dia terlalu lalai mengerjakan tugas nya dia terlalu menikmati semua nya hingga tidak mengetahui bagaimana keadaan kepolisian sekarang

"Maafkan saya jenderal,p'kit hanya salah paham saya tidak lupa dengan janji saya,saya bisa jelask-"ucapan gun terpotong karna pick langsung berbicara sebelum dia menyelesaikan kalimatnya

"Saya hanya butuh janji yang anda ucapkan letnan,saya tidak butuh penjelasan Anda,anda adalah seorang letnan jenderal,tepati janji anda dan ingat laki laki yang sedang bersama anda adalah anak dari pembunuh ayah anda sendiri, dia yang melenyapkan nya,jangan lupakan itu."gun memejamkan matanya,ya dia lupa dengan tujuan nya membalas kan dendam kematian ayah nya

Dia terus mendengar kan setiap kata kata pick,yang kembali mengingat kan nya pada tujuan awal dia datang ke sini,tidak ada kata menyerah jika dia sudah berada di tengah jalan seperti ini,janjinya harus terpenuhi dia seorang letnan jendral dia harus bisa memegang janji nya

"Kumohon berikan saya waktu,kalian hanya butuh menunggu biarkan saya yang menyelesaikan nya jendral,anda bisa memegang ucapan saya."ucap gun dengan tegas dan lantang di ujung telpon nya

"Bagus jangan mengecewakan saya,letnan."ucap pick lalu dia langsung menutup telponnya sepihak

Gun menutup telpon nya,dia menumpukan tangan nya pada meja bisakah dia melakukan nya?,tentu pasti bisa dia harus kembali pada tujuan nya, seperti yang off bilang 'pilih lah apa yang membuat mu bahagia dan pastikan itu bukan sementara tapi untuk selamanya'

Cinta nya tidak akan membuat nya bahagia selamanya tapi dengan membalaskan dendam dan menepati janji nya itu akan membuat nya bahagia selamanya dia sudah memilih keputusan nya

"Baiklah ini pilihan ku,maka aku akan menerima apapun akhirnya."ucap nya kali ini dia tidak akan menunda nunda lagi

•••••

Gun sekarang sedang memutari mansion dia melihat setiap sudutnya dengan sangat teliti dia mencari ruangan keamanan sejak tadi dia tidak melihat nya sama sekali

"Sial aku tidak akan bisa menemukan nya di mansion sebesar ini."umpat nya kesal tapi tiba tiba beberapa anak buah off lewat di hadapan nya,dia langsung bersikap seperti biasa berjalan dengan tenang

Gun melirik nya sekilas,apakah mungkin mereka akan menuju ruang keamanan?,gun berbalik kini dia diam diam mengikuti kemana dua anak buah off pergi

Tapi semakin gun mengikuti nya semakin dalam juga dia masuk ke sebuah lorong ternyata ada sebuah ruangan juga di bawah mansion milik off,dan para anak buah off masuk kedalam satu buah ruangan dengan cepat gun menyelinap masuk sebelum pintunya tertutup

Two beliefs One SoulWhere stories live. Discover now