[ Chapter 10 ]

1.6K 159 3
                                    

POV

Krist kali ini datang sangat pagi dia membawa sebuah kotak sarapan untuk dirinya dan singto ntah kenapa dia ingin membuat kan sarapan untuk nya agar lebih spesial dia juga memasak nya dengan tangan nya sendiri

"Wah krist masakan mu selalu enak,ada apa kenapa tiba tiba kau ingin membuatkan ku sarapan hm?."tanya singto yang baru saja menghabiskan seluruh sarapan yang di buat oleh krist

Singto membawa Krist duduk di pangkuan nya,Krist terkekeh lalu mengecup bibir singto sekilas tangan nya merapihkan rambut singto dengan perlahan

"Tidak ada,memang nya salah jika aku ingin membuat kan mu sarapan?"singto mengeleng dia malah akan sangat senang jika Krist membuatkan nya sarapan apa lagi jika itu buatan oleh Krist sendiri

"Baiklah kalau begitu buatkan aku sarapan setiap hari bagaimana?, masakan mu tidak ada duanya."ucap nya sambil menciumi pipi tembam milik Krist

"Setiap hari?,kurasa itu akan sangat repot,begini saja aku akan membawakan mu sarapan jika aku memiliki waktu luang?"ucap Krist melingkar kan tangan nya di leher singto

"Tentu,aku harap aku akan selalu bisa memakan sarapan mu Krist."ucap singto memeluk tubuh Krist dengan erat,dia rasanya seperti rindu berat pada Krist

Padahal mereka setiap hari bertemu di kantor polisi tapi mungkin waktu yang di habiskan untuk berdua sangat jarang sekali,dia sangat amat menyangi Krist dia begitu mencintai nya sampai rela menghadapi pick yang begitu keras

"Ayo semua akan bersiap untuk menuju rumah sakit,sebelum ada peledakan kita harus bisa sampai di sana terlebih dahulu,berikan aku sebuah ciuman."ucap singto menurunkan Krist dari pangkuan nya

Krist terkekeh saat singto sudah memejamkan matanya dan memanyunkan bibirnya kedepan,ini sangat lucu,dia malah menepuk bibir singto dengan tangan nya hingga singto mendelik menatap Krist

"Hey,berani memukul bibir ku hm?,rasakan ini."Krist langsung di berikan banyak Hujaman ciuman dari singto dan akhirnya Krist memberikan ciuman yang benar di bibir singto dengan lembut

••••

Layar layar tv semua menyala,off menyandarkan punggungnya menyilang kan kedua kakinya menatap ke arah layar tv meninjau tugas tugas setiap anak buah nya,wine pun di tuangkan di gelas milik nya

"Tinggal beberapa bagian lagi,jangan sampai ada yang mengetahui siapa kalian."ucap off menggunakan sebuah earphone dan langsung menyambung pada anak buah nya

Jerigen jerigen kecil di buka lalu di tuangkan ke setiap sudutnya tanpa pengetahuan siapapun mereka sangat hati hati dalam menjalankan tugasnya

Off memencet sebuah remot yang memperlihatkan keadaan di luar rumah sakit Bangkok yang sudah mulai rame dengan wartawan dan beberapa polisi yang berjaga,off terkekeh meneguk semua wine di gelas milik nya,dia hanya merasa geli dengan tindakan bodoh mereka yang hanya terdiam menjaga di luar menurut nya apa gunanya seperti itu

"Bahkan kurasa anak buah ku lebih paham dengan cara mengatur sebuah rencana."off melihat ke arah jam tangan nya mungkin kisaran beberapa menit mereka akan selesai

Pintu ruangan terbuka, membuat off berbalik ternyata new yang masuk kedalam ruangan nya,lalu dia berjalan kearah off dia menarik kursi di sisi off

"Phi semua surat surat yang kau suruh sudah selesai di cetak,dan bagaimana dengan baby mu itu?apakah dia mengetahui nya."off menuangkan wine untuk new lalu memberikan segelas untuk nya dan dia juga menuangkan nya untuk dirinya sendiri

Dia mengangkat gelas nya meminta new untuk bersulang bersama nya,dan new pun mengikuti apa yang off ingin kan

"Kau begitu jelas membencinya,apakah beruang putih ini kesal hm?,biarkan dia berbuat semau nya dan melakukan apa yang dia inginkan."new meneguk semua wine nya dalam satu tegukan,off tersenyum menggeleng kan kepalanya melihat new mengusap pipinya yang putih

Two beliefs One SoulWhere stories live. Discover now