13

2.4K 263 20
                                    

HAPPY READING
...

#Namikaze Boruto.

Sama seperti sebelumnya, pertama kali saat membuka mata ia melihat dinding putih, ingatan nya kembali tentang apa yang telah terjadi.

"Gaahh!!! Oh shit!" Pekiknya, refleks ia terduduk.

Pandangannya mengeliling, satu persatu wajah orang-orang yang dikenal nya berada disana. Itu teman-temannya.

"kau baik-baik saja?"

Boruto menenangkan nafasnya, tanpa menjawab ia kembali menarik selimut hingga menutupi puncak kepala nya, kembali berbaring.

"Aaa~ seperti nya kau memang harus istirahat yang banyak, kalau begitu kami akan pergi dan datang nanti malam," Ujar Sarada mewakili, yang lain hanya mengangguk setuju.

"Maaf~"

"Huh? Kau bilang apa?" Tanya Chouco, mereka baru saja akan melangkah pergi namun kembali menoleh setelah mendengar lirihan bocah kuning itu.

"Aku... Minta maaf, untuk Shikadai dan Inojin, Sarada, serta yang lainnya, maaf."

Mereka terdiam, hanya bisa saling lirik.

"Ck mendokseina, kami juga minta maaf, tidak, seharusnya memang kami yang meminta maaf padamu, kami tak memperhatikan dan malah terbawa emosi padahal kau masih belum sehat setelah kejadian itu," Ujarnya, membuka keheningan.

"Yaa aku juga minta maaf," Lirih Inojin terdengar tegas.

"Aa~ aku juga, maaf." Ucap Sarada.

"Baiklah, istirahatlah yang cukup, kami akan pergi, jaa ne."

Setelah suara pintu berdecit kembali tertutup, Boruto menurunkan selimut nya, menatap lurus ke langit-langit.

"Haa~ Kukira semua sudah kembali normal, astaga..."

......

"Kau harus rutin meminum obat ini, kita memang telah mengeluarkan cairan-cairan itu dari tubuhmu, namun itu belum dapat dipastikan apakah nanti akan ada efek sampingan atau tidak, dan juga besok kau sudah bisa pulang jika kau mau, kau tidak boleh berfikir terlalu keras, jadi santai saja untuk akhir ini."  Jelas Sakura,

"Oohh syukurlah," Puji Hinata yang juga berada disana sejak beberapa saat yang lalu,

"Apa kau perlu sesuatu?"

"Jaket ku, itu dimana?" Tanya Boruto, sekarang ia memakai pakaian hijau muda khas rumah sakit, dan di jaketnya ada benda penting.

"Jaket? Ibu sudah mencucinya, itu ada disini." Hinata membuka sebuah tas sedang, berisi pakaian Boruto.

"Aa~ apakah kau menanyakan sebuah permata? Itu batu yang indah, jadi ibu menyimpannya di kamarmu, di laci meja mu," Lanjut nya,

"Begitu kah? Arigatou."

Malamnya, ibunya pulang untuk menjemput Himawari yang berada di rumah Hiashi dan kini Naruto menggantikan nya.

Namikaze Boruto merasa canggung karena sebelumnya pernah membentak dan mengatai ayahnya yang disini.

"Bagaimana perasaanmu sekarang?"

"Y-ya? Baik,"

"Syukurlah, kau juga tak sadarkan diri dengan lama, kuharap semua baik-baik saja setelah ini ya? Dattebayo!"

"Apa kau- hmm apa Ayah tak bekerja? Bukankah Ayah sibuk?"

"Mm? Yaa aku menyerahkannya pada Shikamaru untuk malam ini jadi tak perlu khawatir soal itu, kondisi mu lebih penting dari apapun, iyyakan dattebayo?"

I am Boruto But Not MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang