10

849 223 21
                                    

Selamat datang kembali!














10. Bertemu lagi











Gelas yang dipegang Jake terjatuh dan pecah, dia memandangi wanita yang sedang melepas pelukan Sunghoon dan kini memandanginya heran.

"Mamah?" Ucapnya dalam hati, Jake menatap dalam wajah wanita itu. Dia ingat sekali itu wajah mamahnya, tidak ada yang berubah.

"Hey, kenapa kamu?" Tanya wanita itu pada Jake.

"Ah, ada panggilan masuk tante, saya kaget, maaf." Jawab Jake dengan lembut juga sopan. Dia membungkukkan badan menyapa mamahnya, Park Hyewon.

"Udah, nggak apa-apa. Nanti biar pembantu yang bersihkan pecahan gelasnya." Hyewon tersenyum lembut ke arah Jake, setelah itu dia pergi ke lantai atas.

"Dia, tersenyum?"

"Jake! Lo kenapa ngelihat mamah Sunghoon segitunya? Sini, minum lagi dong." Jay menyadarkan, pemuda itu menarik tangan Jake untuk kembali berkumpul.


"Kenapa Jake nggak bahagia ketemu mamah? Jake selalu ingat perbuatan Mamah dulu. Sekarang? Apa yang Jake lihat? Sunghoon anak Mamah? Dia saudara Jake? Tapi ... itu mustahil."

Benar, itu sangat mustahil. Bagaimana bisa? Bahkan umur Jake dan Sunghoon hanya terpaut beberapa minggu. Pikirannya sedikit kacau, tapi ini cukup menarik bagi Jake.

Apa jangan-jangan Sunghoon itu....










Jake akan mencari tau semuanya. Secepat mungkin.

Pesta itu selesai beberapa menit yang lalu, kini Jake berjalan sendirian untuk pulang. Dinginnya malam terasa menusuk sampai ke tulang, mengamati jalanan yang sepi dan hanya dilewati satu sampai tiga mobil.

Dia lelah, susah mengatur nafasnya. Jake duduk di trotoar, melemparkan beberapa kerikil ke tengah jalan. Entah sejak kapan dia menangis, keadaannya kacau melihat mamah sangat lembut pada Sunghoon. Dia iri, benar-benar iri. Dulu saja dia tidak pernah diperhatikan sedikitpun, bahkan sampai ditelantarkan.

Sekarang, lihat? Semua terjadi di luar dugaan. Sampai-sampai Jake tidak percaya akan hal itu.




;



"Jake? Kamu mabuk?." Taehyung membuka pintu setelah mendengar bunyi bel tadi, dia terkejut melihat penampilan Jake yang acak-acakan.

Bahkan mata Jake sembab, apa dia menangis?

"Nggak, Pah. Aku masih sadar." Jake berlalu, melewati Taehyung yang masih menatapnya heran. Bersandar di sofa, memijat pangkal hidungnya. Merasa tak percaya dengan semua yang dia alami hari ini.

"Wajahmu itu loh, kenapa? Jake nangis, hm? Coba cerita sama Papah." Taehyung ikut duduk disamping Jake, dia mengambil tisu lalu diberikan pada Jake.

Sungguh, perlakuan Taehyung itu bisa menenangkan Jake yang sedang kacau. Bagaimana pun juga, meski Jake sudah beranjak dewasa dia masih seperti anak kecil bagi Taehyung.

"Pah, dia..." Jake menarik nafas dalam, memandang Taehyung dengan mata sayu yang memerah, "Jake nggak sengaja lihat Mamah."

Taehyung benar-benar terkejut dengan ucapan Jake, dia juga sedikit tak percaya awalnya karena dia tidak tau Jake sedang mabuk dan bicara sembarangan atau tidak, Taehyung sadar dengan mata Jake yang sudah berkaca-kaca menahan tangis.

"Sudah, sudah ... ganti baju kamu dulu. Kita lanjut bicara nanti."

"Aku mau sendiri dulu, Pah. Besok aja, ya?"

❝ ʙʟᴏᴏᴅʏ ᴘᴀʀᴛʏ ❞ ||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ]✔Where stories live. Discover now