14

693 200 18
                                    

Selamat datang kembali!












hai.












14. Dimulai.

























Hari ini adalah pengumuman siapa yang menjadi wakil sekolah untuk mengikuti olimpiade. Semua jadwal dikosongkan dalan satu hari ini. Hanya ada beberapa jam yang diisi untuk kegiatan ekstrakurikuler saja.

Para siswa bergegas menuju lapangan ketika mendengar bel berbunyi dan arahan untuk berkumpul di lapangan.

"Selamat siang, para siswa siswi Seoul Highschool. Saya sebagai wakil kepala sekolah akan langsung menyampaikan tujuan kalian dikumpulkan disini. Seperti yang sudah kita ketahui, besok olimpiade dan seluruh turnamen akan diadakan. Sekolah kita terpilih menjadi tuan rumah untuk semua turnamen, di sekolah juga akan diadakan pensi untuk penyambutan sekaligus hiburan. Jadi, saya harap kalian menyiapkan semua dengan baik. Oh ya, saya meminta agar band kita ikut dalam acara pensi. Pengumuman untuk jadwal sudah diumumkan di seluruh papan pengumuman, selamat bagi yang terpilih. Hanya itu saja, saya ucapkan Terimakasih." Guru Choi turun dari tempatnya setelah menyampaikan semuanya, semua murid juga bubar dan langsung berlarian menuju papan pengumuman.

Minggir dong, gue juga mau liat nih!

Eh, minggir dong!

Menurut lo yang dipilih si Heeseung lagi?

Kalau ada voting, gue pilih Jake sih.

Ya, itu semua didengar oleh Heeseung dan juga Jake. Mereka masih berada dibelakang gerombolan murid yang masih ingin tau siapa perwakilan sekolah untuk olimpiade.

"Ini ada bagi-bagi sembako?" Ucap Sunoo yang baru saja datang dengan Jay dan Sunghoon.

"Mereka nggak ikut lomba kenapa heboh banget deh. MINGGIR WOI!!" Sentak Jay membuat kebisingan itu sunyi seketika.

Langkah Jay membuat jalan di tengah gerombolan itu. Mengamati salah satu kertas yang menjadi pusat perhatian para siswa. "JAKE??"

Senyuman Heeseung luntur, kenapa Jay memanggil nama Jake dan bukan namanya, itu tidak mungkin. Dia segera menyusul Jay, mendorong pemuda itu ke belakang. Heeseung membaca semuanya dari atas, dia bahkan membacanya sampai tiga kali.

Semua catatan pengerjaan ada dikertas itu.  Dia terkejut melihat catatan milik Jake, dia mengerjakan lebih cepat dengan jawaban paling banyak. Bagaimana bisa? Padahal waktu itu Jake tidak datang ke les terakhir.

Ya, benar. Jake tengah dibuat sesibuk mungkin oleh Jay dan Sunghoon. Dia ingat sekali, dia juga tau dari Sunghoon ketika Jay membuatnya pulang jam lima sore.

Tidak masuk akal, "Mustahil! Jake?" Heeseung terperangah, dia berlari menemui Guru Jung.

"Lo pakai cara apa buat hasut Guru Jung?" Jay mencengkeram kerah seragam milik Jake. "Lo bisa curang juga ya?" Ucapnya sambil mendorong tubuh Jake ke tembok.

Saat ingin melayangkan pukulan, tangannya ditahan oleh seseorang. "Sunghoon, kenapa lo belain dia sih?" Jay menepis tangan Sunghoon.

"Udah lah Jay, lo pergi aja. Ini juga pasti keputusan Guru Jung dan Kepala Sekolah." Sahut sang ketua kelas, Beomgyu.

Jay tertawa meremehkan, "Gue tau lo pasti juga iri sama Jake 'kan?" Beomgyu yang mendengar itu menunduk sebentar lalu menatap marah ke arah Jay, "Nggak, Jake pantas dapat itu semua." Jawabnya lalu pergi.

Jake hanya menyaksikan keributan didepannya. Dia membenarkan seragam lalu pergi meninggalkan tempat itu.







Flashback

❝ ʙʟᴏᴏᴅʏ ᴘᴀʀᴛʏ ❞ ||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang