16

727 193 14
                                    


Akhirnya balik lagi,  banyak tugas guys jadi musti pinter atur waktu juga ~~~

Toh, rest cuma seminggu gapapa daripada relain buat hiatus :)

Toh, rest cuma seminggu gapapa daripada relain buat hiatus :)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

siapa bias kamu?



16. Langkah pertama.














Satu hari kepergian Taehyung, Jake memanfaatkan peluang waktunya untuk pergi ke Daegu. Dia akan membawa semua uang Taehyung ke Seoul diam-diam.

"Urus semuanya, pastikan Taehyung tidak mengetahui hal ini. Kalau dia sampai tau, anda akan tau akibatnya. Paham?" Ancam Jake pada pegawai bank tersebut.

Pria itu mengangguk paham dan membusungkan badannya pada Jake. Dia akan tetap diam demi jutaan uang yang baru saja dia terima dari Jake.

"Go to Busan, follow this man. Remember, don't let him know." Suruhnya.

Pria berjas itu mengangguk patuh, "Yes, sir."

Jake tersenyum tipis, "Memasang pelacak aja nggak akan cukup, Kim Taehyung." Dia melirik salah satu bodyguard nya. "Tolong susul mobil putih tadi, beritahu mereka untuk mengirimkan foto Taehyung, dengan siapa dia bertemu dan dimana dia tinggal."

Dia tidak peduli kalau Taehyung berbohong padanya atau tidak. Tapi, kemarin dia sempat melihat Taehyung menghubungi nomor yang tidak dikenal. Dia membaca seluruh pesan yang Taehyung kirimkan, itu sangat membuatnya sedikit curiga. Dia tau jika dalam urusan bisnis dia akan menggunakan e-mail bukan semacam sms atau chat seperti itu.










Tidak butuh waktu banyak untuk kembali ke Seoul, Jake mengunjungi bank untuk mengetahui apakah semua uangnya sudah sampai.

Selepas dari bank, Jake memilih pergi ke cafe. Dia sudah menyuruh sopirnya untuk pulang terlebih dahulu. Melewati jalanan yang cukup sepi membuatnya merasa tenang.

Langkahnya terhenti ketika melihat tiga orang berbadan kekar dan bertatto itu menghadang jalannya.

"Yak!! Bocah siapa yang sedang jalan-jalan? Hei, keluarin semua uang lo." Bau alkohol tercium, Jake memandangi beberapa botol yang tergeletak. Pria itu mendekat sambil mengarahkan pisau tajam ke arah Jake.

Sedetik kemudian Jake mengeluarkan pistol dari saku celananya. Menodongkan pistol itu pada pria yang tadi mengancamnya.

Pria itu terkejut, ditambah lagi Jake sudah bersiap menembaknya. Tepat di depan keningnya.  "Ja-jangan! Maaf kita nggak ada maksud." Ucapnya lalu membuang pisau tajam itu ke tengah jalan.

Jake berdecih, "Kalian butuh uang?" Tiga pria itu mengangguk semangat ketika mendengar kata uang.






;









❝ ʙʟᴏᴏᴅʏ ᴘᴀʀᴛʏ ❞ ||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ]✔Where stories live. Discover now