30

911 192 8
                                    

30. Akhir








Partnya panjang niiih...





Sunghoon terpaku didepan pintu rumahnya setelah mendengar suara Hyewon yang sedang berdebat dengan seseorang.

"Itu hilang, Tae. Semua suratnya hilang, udah aku cari tapi nggak ketemu," Teriak Hyewon disusul dengan suara barang yang terbanting.

"Tae, bantu aku ya," Ucapnya lagi dengan nada memohon.

"Apa? Bahkan aku nggak tau mau minta bantuan siapa," Suara seorang pria yang terdengar tidak asing di telinga Sunghoon.

"Aku kangen Jaeyoon, setelah surat itu ada semuanya bakal jadi milik aku. Kita hidup bareng Jaeyoon ya?" Sunghoon yang mendengar ucapan Hyewon terkejut, dirinya ingin membuka pintu tapi tiba-tiba mundur selangkah.

"Kamu gila? Putra kamu sendiri udah benci kita."

"Putra?" batin Sunghoon.

"Tae, kamu bisa kan kalau bujuk dia lagi. Kamu janji kan kalau kekayaan Jaeyoon bakal jadi milik kita?"

Tangan Sunghoon mengepal kuat, sebenarnya kebenaran yang mana yang dia ketahui?

"Sadar, Hyewon. Dia putra kamu! Jaeyoon dan Sunghoon putra kamu, dan kamu hanya mau kekayaan mereka berdua aja? Gila! Mereka butuh ibu."

"Aku nggak peduli sama mereka, aku nggak mau hidup susah! Seokjin itu kaya, Sunghoon juga punya warisan!"

Lagi-lagi Sunghoon dibuat terkejut, sekarang kebenaran yang lainnya juga terungkap. Dia semakin bingung.

"Kamu lupa suami kamu itu?"

"Siapa? Ayah Ni-ki? Dia bahkan udah punya istri baru di Jepang, dan dia akan jemput Ni-ki minggu depan," Ucap Hyewon dengan nada membentak,  "Taehyung, sesuai janji kamu dulu, kita hidup bareng. Kita bisa bahagia bareng."

"Udah denger semuanya kan?" Ucap Jake yang berdiri dibelakang Sunghoon, "Gue dendam sama mereka, Sunghoon. Mereka jahat sama keluarga gue."

Sunghoon menunduk, "G-gue minta maaf, dan makasih buat petunjuknya. Gue nggak tau kalau lo—"

Jake tersenyum tipis, "It's okay, sekarang apa yang mau lo lakuin sama dua orang itu?"

Sunghoon menoleh ke arah Jake yang berdiri disampingnya, "Gue bakal habisin siapa yang udah misahin gue dan ibu kandung gue sendiri. Gue hidup dalam kepalsuan yang dia buat. Hyewon, dia mamah lo kan?"

Terdengar helaam pelan, "Dia nggak pernah jadi mamah gue, waktu gue masih kecil dulu gue bahkan nggak pernah ngerasain kasih sayang seorang ibu. Gue hanya ngerasa hidup sama ayah dan Aerin. Dua orang yang berdebat di rumah lo itu ngekhianatin ayah gue."

"Kalau gitu gue nggak akan minta izin lo buat habisin mereka," Ucap Sunghoon disusul dengan anggukan pelan dari Jake, "Kalau lo ada diposisi gue, apa yang akan lo lakuin Jake?" Tanyanya, dia masih merasa bimbang.

Jake menoleh menatap mata Sunghoon dengan tatapan tajam, "Gue akan lakuin apa yang ada didalam pikiran gue, gue nggak mau pakai hati soal masalah kayak gini. Mereka kelewatan." Ucapnya, tak menunggu lama Sunghoon melangkah dan membuka pintu rumahnya membuat dua orang yang sedang kebingungan itu menoleh bersamaan.

"Sunghoon?" Hyewon terlihat bingung melihat Sunghoon yang tiba-tiba datang.

"Dia siapa mah?" Tanya Sunghoon dengan melirik ke arah pria berjas yang sedang duduk dengan rokok ditangannya.

"D-dia teman mamah."

Sunghoom tertawa kecil, "Aku pikir suami baru mamah." Ucapnya membuat Hyewon dan Taehyung terkejut dan saling memandang.

❝ ʙʟᴏᴏᴅʏ ᴘᴀʀᴛʏ ❞ ||ᴇɴʜʏᴘᴇɴ [ᴇɴᴅ]✔Where stories live. Discover now