1

596 65 5
                                    

Imperfect Me | Jaeyong

Happy reading!

vote juseyyo (ू•ᴗ•ू❁)


vote juseyyo (ू•ᴗ•ू❁)

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Tyandara Dinata/17

○●○


"Bundaa Tian berangkat!!" Terdengar teriakan melengking dari arah teras rumah berarsitektur minimalis dengan dominasi cat warna biru terang. Sang empu yang berteriak telah keluar dari gerbang dan kembali menutupnya.

"Tian!! Sebentar heh!"

Yang dipanggil berhenti sejenak dengan kegiatan memakai helmnya, menoleh ke arah gerbang yang dibuka sedikit dari dalam, menampakkan sesosok wanita cantik yang bahkan tetap terlihat mempesona walau telah termakan usia.

"Kenapa bunda? Nih abang ojolnya udah nunggu dari tadi nih."

"Iya. sebentar ya bang, anak saya bandel

- nih bekal kamu ketinggalan! Bunda nggak mau boyongan ke puskesmas lagi!"

Si pelaku yang sering kelupaan meninggalkan bekal makan siang nya terkekeh pelan, "Eheh, Tian lupa bunda. Yaudah Tian berangkat dulu."

"Hati-hati ya bang bawa anak saya. Laki-laki tapi letoy dia, ditiup angin kencang sedikit udah terbang."

Si abang ojek online hanya ber haha hehe lalu menancap gas menjalankan kendaraan ke tujuan sang penumpang.

Sedangkan si penumpang hanya memutar bola matanya malas, bundanya itu memang selalu meremehkan dirinya. Memang sih badan Tian tidak se kekar teman-teman sebayanya, imunitas tubuhnya juga buruk sehingga gampang tumbang. Makanya dibilang laki-laki letoy.

Tyandara Dinata, atau kerap dipanggil dengan Mas Tian oleh orang-orang disekitarnya.

Anak semata wayang bunda Nilam dan ayah Brata. Anak satu-satunya yang dapat dipastikan manja atau istilahnya ngalem banget. Si Tian ini ya gitu, gampang sakit. Dari dulu abis brojol sampai sekarang hampir lulus SMA tetep aja sama, bolak-balik rumah sakit.

Sebenarnya ada alasan kenapa Tian lemah begitu imunnya. Dulu waktu lahir Tian belum pas 9 bulan, iya dia lahir prematur dan bahkan waktu itu kandungan bunda masih 7 bulan jalan.

Dan parahnya lagi bunda dulu mengandung anak kembar, jadi Tian dulu kembar.

Tapi sayangnya setelah operasi cesar dadakan bunda berhasil, kembaran Tian nggak bisa bertahan setelah 5 hari ada di ruang NICU. Padahal waktu itu si kembar hampir dipindahkan ke inkubator di ruang inap bunda karena keadaannya sudah membaik. Kata dokter ada kelainan organ di salah satu tubuh si kembar, akhirnya bunda dan ayah hanya bisa pasrah kehilangan satu malaikatnya, mereka masih punya satu lagi untuk dijaga.

Tian tahu kok kalau dia punya saudara kembar, nggak jarang juga jengukin kembarannya yang sudah tenang duluan di pusara nya. Bahkan Tian sering mimpi kalau kembarannya masih hidup, kesana kesini bareng Tian. Hahh, Tian jadi sedih apalagi waktu dia sakit, dia ngerasa kesepian karena nggak ada saudara.

Nah makanya bunda dengan nggak ada capek capeknya untuk nasihatin Tian setiap hari biar jaga diri, hati-hati dan jangan sampai jajan sembarangan. Ayah Tian yang nggak setiap hari di rumah karena tuntutan pekerjaan juga selalu memperhatikan tingkah polah anaknya itu. Tian sendiri kadang bandel, kadang sengaja keluyuran malam-malam buat cari kopi padahal sudah tau itu lambung manja so2an ngopi.

06.38

"Nih bang, kembaliannya ambil aja. Makasih."

"Uangnya pas dek. hehe"

O, Tian mendadak blank. Dia kira uangnya lebih. Haduh, Tian malu sekali. Lebih baik langsung lari saja ke kelas.

Tapi sial beribu sial-

"Dek!! Helmnya copot dulu atuh!!"

Dia lupa mencopot helm kepunyaan si abang ojol. Tck, Tian malu sekali pangkat dua. Bundaa Tian pengen tenggelam aja rasanya.

Hahh, ngomong-ngomong sangat berwarna sekali hidup Bang Ojol pagi ini.






Thanks for Voted ☑
To be continued○○○

On process


Imperfect Me | JaeyongWo Geschichten leben. Entdecke jetzt