9

121 25 1
                                    

Imperfect Me | Jaeyong

Happy Reading (ू•ᴗ•ू❁)

Stay save ya kawan kawan ku. Miris banget liat ambulance lewat depan rumah. 5menit sekali pasti ada yang lewat. RS samping rumah juga penuh. Kakakku mau lahiran aja ribet haris rapid harus gini gitu.

Semangat terus, janganlupa pakai masker jaga jarak cuci tangan dan kurangi mobilitas.

Keep Fighting (づ ̄ ³ ̄)づ

"Bun, Tian mau ke kamar mandi.''

"Iya sebentar ya.''

Bunda tengah memindahkan piring bekas makan Tian ke nampan yang disediakan. Tian habis disuapi oleh Bunda. Hanya bubur karena lambung Tian masih sensitif tapi tandas oleh Tian yang kelaparan.

Setelah mengantar Tian kekamar mandi Bunda melihat Dito dan Ten masuk ke ruangan Tian. Ruangan yang di tempati Tian saat ini berisi 3 ranjang dan kebetulan baru Tian yang menempati, jadi masih banyak tempat dan sepi.

"Loh? Tian nya dimana bun? Udah pulang?''

"Jangan goblok Ten please.''

"Bunda tolongiinn!!!''

"Tuh anak ayam di wc.'' Bunda kembali memasuki kamar mandi untuk memapah Tian kembali ke ranjang nya. Tian itu sebetulnya sudah tidak lemas, memang dasarnya saja anaknya manja. Jadi sedikit-sedikit harus Bunda.

Setelah keluar dari kamar mandi Tian lantas tersenyum lebar. Dua teman seperbobrokannya datang menjenguk. Haah Tian sebenarnya malu mau mengakui kalau saat ini dia sangat terharu, bisa-bisa Dito dan Ten malah besar kepala.

"Kalian nggak bawain gue apa gitu?''

"Si sialan, udah untung gue kesini.'' Saking gemasnya dengan Tian, Dito jadi ingin mengarungi Tian dan dia hanyutkan ke sungai.

"Ten, Dit, Bunda tinggal pulang dulu ya? Mau ngambil baju gantinya Tian sekalian nunggu Ayah pulang. Titip Tian sebentar nggak papa kan?" Tanya Bunda sembari mengemasi baju-baju kotor untuk dibawa pulang.

"Oke Bundaa. Mau Dito anter bun?''

"Enggak usah, Bunda udah pesek ojol.
Tian, biunda tinggal dulu ya?''

"Hnggg,'' Tian mempoutkan bibirnya dan langsung di remas oleh Ten. Ten jijik!

"Ish! Bawain apa gitu kek bun.''

"Ya apa?'' Bunda mendekati Tian dan mengelus rambut kusut putranya itu.

"Terserah.''

Tian memang selalu manja jika sakit. Tidak sakit saja manjanya minta ampun. Seperti saat ini. Tian sebenarnya sedang tidak mau ditinggal oleh Bundanya barang semenit saja.

Imperfect Me | JaeyongOnde histórias criam vida. Descubra agora