"Aku tidak ingin seperti Bungga Mawar yang Kau Kurung didalam kaca kemudian menjadikan ku sebagai Waktu penanda kematian" - Joeylycoris Tzuyu.
------------------------------
" Tumbuhlah seperti Bungga Mawarku, akan ku amati jika kau benar-benar layu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
****
Kain yang tipis itu memantulkan Banyan hitam tetapi kain yang tebal itu tidak memantulkan apapun.
*****
🥀🥀i *𝓒𝓻𝔂 𝓕𝓸𝓻 𝓜𝓮*
Awan yang cerah membawa kesejukan bagi insan manusia. Embun-embun yang membias di pagi buta menambah kesejukan itu. Seakan langit sekarang tengah tersenyum ikut bahagia melihat senyuman dari seorang ratu yang cantik.
Ratu itu sedang memetik satu persatu bunga yang sedang bermekaran dengan indahnya diatas tanah yang subur. Sesekali ia mencium dan menghirupnya, seakan menikmati hasil kerja kerasnya selama ini.
"Yang mulia ratu. Sepertinya anda sangat bahagia pagi ini," Ujar Lia yang ikut tersenyum.
Siapa yang tidak tersenyum saat melihat senyuman secantik dan setulus itu? Bak pelangi setelah hujan, sangat cantik.
"Apa aku terlihat sangat bahagia pagi ini? Aku rasa bunga-bunga ini yang telah membuat ku bahagia." Sembari merapihkan bunga-bunga itu, Tzuyu teringat kembali dengan bunga mawar yang pernah ia pentik.
Tanpa berhati-hati dan memahami tentang duri yng bisa saja melukai dirinya . Kini Tzuyu paham, semuanya di lakukan dengan cara mengetahui, memahami dan mencintai dan harus dilakukan dengan setulus hati.
Kau tidak akan terluka. Malahan yang dia lihat sekarang bunga itu nampak sangat segar, berwarna merah pekat, indah walaupun sering dikaitkan dengan warna merah darah.
"Anda ingin makan siang apa hari ini ratu. Biar saya siapkan," Ucap Lia.
Tzuyu berpikir sementar sebelum memutuskan menu apa yang dia inginkan nanti. "Aku ingin sayur-sayuran saja seperti biasa," Jawab Tzuyu.
Tak lama setelah itu Tzuyu tak sengaja melihat Namjoon yang tengah berjalan sendirian kearah hutan. Tzuyu pikir, mungkin Namjoon ada urusan yang harus diselesaikan, atau dia akan berlatih lagi.
