13

458 52 29
                                    


Akhir pekan di rumah keluarga Jeon terasa sangat sunyi. Bagaimana tidak, rumah sebesar itu hanya menyisakan dua anggota keluarganya saja. Si kembar Jeon, Jeon Seulgi dan Jeon Wonwoo. Tuan dan Nyonya Jeon sendiri tengah melakukan perjalanan bisnis ke Australia selama tiga hari, sedangkan Sang nenek yang biasa berkunjung setiap akhir pekan sedang mengunjungi temannya di Jepang selama satu minggu.

“Hei!” Seulgi menepuk pundak Wonwoo yang tengah meringkuk di sofa tunggal. Televisi di depannya menyala menayangkan acara talkshow dengan bintang tamu idol grup yang banyak digandrungi remaja jaman sekarang.

“Ini akhir pekan, kau tidak keluar?” tanya Wonwoo. Tangannya terulur meraih sepotong cookies.

Seulgi menggeleng, “Mingyu sibuk dengan laporan kuliahnya.”

Wonwoo memutar bola matanya jengah, “Apa kau tidak punya teman? Kau tidak harus selalu keluar dengan Mingyu!”

Wonwoo merubah posisi duduknya menjadi berhadapan dengan Seulgi ketika sebuah pemikiran melintas di kepalanya, “Biar kutanya, apa kalian tidak bosan melihat wajah satu sama lain selama 5 tahun kalian berhubungan?”

Seulgi menggeleng pasti.

“Budak cinta!” Wonwoo merubah posisinya ke posisi awal. Meringkuk dengan remote control dalam pelukan.

“Kau tidak pernah merasakannya, jadi kau tidak akan mengerti.”

“Aku menolak untuk mengerti.”

Seulgi mendengus mendengar respon dari saudara kembarnya itu.

“Kau sendiri? Tidak berencana keluar?”

“Paman memberiku izin untuk tidak datang.”

“Baguslah, kau memang butuh istirahat.”

Seulgi melirik Wonwoo yang posisinya sudah berganti menjadi duduk bersila dengan setoples kue kering di pangkuannya.

“Selain ke perusahaan, apa kau tidak memiliki agenda lain?” tanya Seulgi hati-hati. Dia bisa melihat gerakan mengunyah Wonwoo berhenti selama beberapa detik.

“Memangnya apa lagi yang boleh kulakukan?”

“Wonwoo-ya..”

Noona,” potong Wonwoo sebelum Seulgi mengatakan sesuatu yang membuatnya mengingat moment yang tidak ingin diingatnya.

“Wonwoo-ya, maafkan aku.”

Wonwoo menghela nafas, “Sudahlah. Semua sudah terjadi. Salahku sendiri melawan kemauan Halmeoni.”

“Kau tidak ingin mengunjungi Kang Halmeoni?” tanya Seulgi hati-hati, “Halmeoni sedang tidak di Korea, jadi tidak akan ketahuan.”

Wonwoo menggeleng membuat Seulgi terkejut karena respon yang tidak terduga itu.

“Aku sudah berjanji tidak akan menemui Kang Halmeoni lagi. Aku tidak ingin membawa masalah lain untuk Kang Halmeoni.”

Benar. Sejak dia dan Mingyu ketahuan membantu usaha Kang Halmeoni yang membuat Wonwoo menolak bekerja di perusahaan, Jeon Halmeoni murka dan membuat Kang Halmeoni terusir dari tempat tinggalnya. Wonwoo yang tidak terima memutuskan untuk membuat perjanjian dengan neneknya bahwa dia tidak akan menemui Kang Halmeoni dan mengikuti kemauan sang nenek asal aset Kang Halmeoni dikembalikan. Dan Jeon Halmeoni menyetujuinya.

Jadilah sejak sebulan lalu dia sama sekali tidak berkunjung ke toko bunga sederhana itu bahkan hanya sekedar untuk berpamitan. Hanya Mingyu yang menyempatkan diri datang dan mengatakan bahwa mereka berdua –dia dan Wonwoo- tidak akan datang lagi karena tugas dan jadwal kuliah yang mulai padat.

SequoiaWhere stories live. Discover now