29

224 35 2
                                    

“Kau terlambat, Kim Mingyu.”

Minggu tersenyum canggung, “Maaf, Hyung. Ada beberapa hal yang harus diurus.” setelah mengatakan itu tatapannya langsung tertuju pada pria yang berdiri mematung dengan mata terarah lurus padanya.

Semua orang di ruangan itu hening seolah paham dan memberi waktu untuk dua pemuda itu menyelami mata satu sama lain. Bahkan Haechan yang biasanya tidak bisa diam kini bungkam meski dalam hatinya muncul banyak pertanyaan. Demi Tuhan, dia sangat penasaran dengan drama yang terjadi di depannya.

Kembali ke Mingyu yang terpaku menatap Wonwoo. Dia mengamati pemuda itu lekat-lekat dari atas ke bawah tanpa melewatkan satu detail pun seolah berusaha untuk menemukan perbedaan antara pemuda yang nyata berdiri di depannya dengan yang ada di bayangannya.

Seulas senyum tipis tersemat di bibirnya. Wonwoo yang ada di hadapannya tidak jauh berbeda seperti yang di bayangannya. Tinggi pemuda itu bertambah meski tidak lebih tinggi darinya.  Rambutnya ditata lebih panjang dari yang dia ingat membuat pemuda itu terlihat lebih tampan sekaligus manis. Selebihnya tidak ada yang berubah dari fisik pemuda itu. Tubuhnya masih kurus dan kulitnya masih seputih salju.

Aku ingin melihat kerutan hidungnya, bisakah?’ batin Mingyu.

Tautan mata mereka terputus paksa karena suara deheman Taehyung. Mingyu lantas menoleh ke arah pemuda yang lebih tua darinya sedangkan Wonwoo langsung menundukkan kepala.

“Lebih baik kau perkenalkan dirimu dulu. Kau tidak lihat wajah kebingungan mereka?” Taehyung menunjuk Jaemin dan Haechan.

Mendengar itu Mingyu tersenyum kikuk saat sadar dua orang karyawan kafe Wonwoo menatapnya intens. Entah kenapa Mingyu merasa dua remaja itu sedang mempertanyakan banyak hal tentangnya di otak mereka.

“Hai, maaf terlambat memperkenalkan diri. Aku Kim Mingyu rekan kerja sekaligus adik kelas Taehyung Hyung di SHS. Taehyung Hyung meminta bantuanku untuk rencananya, jadi kuharap kita bisa bekerja sama.”

“Salam kenal, Mingyu Hyung. Aku Haechan dan ini temanku Jaemin.”

“Kuharap kalian tidak sungkan denganku.” Mingyu kembali mengarahkan netranya pada Wonwoo, “Karena aku juga teman sekelas bos kalian.”

Bukan hanya duo julid yang terkejut, Taehyung bahkan Wonwoo juga. Mereka tidak menyangka Mingyu akan mengaku sebagai teman Wonwoo.

“Benarkah itu, Hyung?” Haechan mencoba memastikannya pada Wonwoo.

Walau butuh waktu beberapa saat, Wonwoo mengangguk membenarkan.

“Tapi kenapa kalian canggung sekali? Wonwoo Hyung bahkan tidak menyambut Mingyu Hyung sama sekali.” seru Jaemin tepat menyentil hati dua pria yang namanya ia sebut.

Wonwoo baru akan beralasan tapi Taehyung lebih dulu menyelanya, “Simpan pertanyaanmu untuk nanti karena sekarang agenda kita adalah mematangkan rencanaku, paham? Jadi sebaiknya kita mulai sekarang sebelum Jungkook kembali.”

Mereka akhirnya duduk melingkar di salah satu meja dan mulai berdiskusi. Mungkin kalian bertanya-tanya kenapa mereka tidak mendiskusikan ini di luar, jawabannya karena agar lebih mudah mengelabui Jungkook. Pemuda itu sangat pintar dan peka. Dia pasti curiga kalau Wonwoo yang tidak pernah keluar rumah bahkan di hari libur tiba-tiba memiliki janji dengan seseorang. Sudah dapat dipastikan ia akan memaksa ikut tidak peduli apapun alasannya.

Sebelum memulai diskusi, Wonwoo meminta Haechan untuk membawakan makanan dan minuman untuk mereka semua. Diskusi mereka dimulai setelah itu.

“Aku akan menjelaskan rencanaku secara singkat.” buka Taehyung, “Intinya aku ingin melakukannya di acara kejutan yang ia siapkan untukku.”

SequoiaWhere stories live. Discover now