5. Protect Safira

277 40 12
                                    

Setelah hari itu, Safira dan Nathan menjadi lebih dekat dan akrab terutama di dalam kelas.

Nathan yang tertarik dan penasaran dengan Safira kini mulai mendapat akses untuk mengenal gadis itu lebih dalam.

Namun, lagi-lagi Safira bersifat acuh padanya. Biasanya Nathan akan memberikan minuman ke meja Safira dan gadis itu akan tersenyum seraya mengucap terima kasih.

Tetapi beberapa hari ini gadis itu kembali menghindar dan menjauh, bahkan minuman yang diberikan oleh Nathan tak ia sentuh sama sekali. Lelaki itu sedikit bingung karenanya.

Bahkan Safira lebih banyak diam di kelas, menghindari semua kontak dengan Nathan, menganggap jika lelaki itu tak ada dan tak duduk di sampingnya.

Nathan masih teringat kejadian dua hari yang lalu, di mana dirinya dan Safira mendapat jadwal piket kelas yang sama.

Saat itu Safira tengah menghapus tulisan di papan tulis tetapi ia kesusahan karena papan tulis yang terlalu tinggi, dirinya tak sampai.

Nathan mencoba membantu dengan membiarkan kakinya menjadi pijakan bagi si gadis, menopang Safira agar gadis itu tak kesusahan menggapai tinggi papan tulis, tetapi Safira langsung menggeser berdirinya dan kembali berjinjit untuk menghapus tulisan di papan yang terlalu tinggi.

Nathan tak menyerah, ia menggapai tangan Safira dan mengambil alih penghapus dari si gadis.

Safira menatap Nathan risih setelahnya pergi dari sana, mengambil tas miliknya lalu berjalan keluar kelas tanpa menghiraukan Nathan yang mencoba membantunya. Membuat lelaki itu semakin bingung.

Namun Nathan cukup lega karena Safira tidak meminta tukar tempat duduk dengan siswa lain, lagipula tidak ada yang berani duduk di tempat duduk miliknya kecuali Safira dan hal itulah yang membuat Nathan makin penasaran dengan si gadis.

Kelas berlangsung begitu membosankan hari ini bagi Nathan, biasanya lelaki itu akan menjahili Safira dan keduanya terlibat cek-cok kecil setelahnya, tetapi kini Nathan hanya bisa memandang Safira yang entah sibuk apa.

Setelah pelajaran usai Nathan keluar kelas terlebih dahulu, Safira yang sedari tadi berpura-pura menyibukkan diri dapat bernapas lega sekarang.

Gadis itu keluar setelah kelas kosong, namun alangkah terkejutnya dia karena melihat Nathan ternyata berdiri di samping pintu, bahkan Safira hendak terjungkal karena melihat sosok di hadapannya kini.

Nathan perlahan berjalan mendekat, sementara Safira bergerak mundur untuk menjaga jarak.

"Kenapa mundur, lo takut sama gue?" Pertanyaan Nathan tak dijawab oleh Safira.

Lelaki itu makin mendekat, keduanya tak sadar jika mereka bergerak masuk kembali ke dalam kelas.

Langkah Safira terhenti ketika dirinya menabrak meja di belakangnya. Nathan menghimpit gadis itu dan bertanya sekali lagi. "Lo takut sama gue?"

Safira mengangguk pelan, Nathan menyentil dahinya lalu berbisik, "I don't hit girls."

Safira merasa jantungnya memompa darah lebih cepat dari biasanya setelah mendengar bisikan dari Nathan.

Gadis itu mendorong tubuh Nathan dan segera berlari keluar sebelum jantungnya semakin berdisko di dalam sana.

………

Bel pulang sekolah berbunyi dua kali, seluruh siswa yang tadinya mengantuk di jam pelajaran terakhir langsung bersemangat.

"Baiklah anak-anak, karena waktu sudah habis jadi materi hari ini saya cukupkan sampai di sini. Hati-hati di jalan saat pulang, saya permisi."

Fall in Love with Gangster Boy (END)Where stories live. Discover now