16. Vulcanic island and Dragon

879 166 8
                                    

Harry Potter by J.K Rowling
Narnia by C.S Lewis
Magic Portal by Alyn Granger
.
8th year after war
.
Happy Reading
.
.
Warn: typos in everywhere!!!!

Lama ga? Lama ga? Lama lah masa engga, hahaha.
Karena aku tau diri dan udah ninggalin ff ini lebih dari sebulan. Yuk kita cuz buat double update.

Caspian dan para awak kapal pun beristirahat sebentar di pulau vulkanik

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.



Caspian dan para awak kapal pun beristirahat sebentar di pulau vulkanik. Sebagaian dari mereka terlihat sedang berhalusinasi karena melihat api yang melayang dari balik pegunungan. Lucy hampir saja pingsan jika Edmund tidak segera menangkap lalu memberikannya asupan air. Kehidupan pelaut memang tidak sebaik yang dibayangkan. Kepala Draco pun serasa ingin pecah. Semakin lama, daerah perairan ini dilingkupi sihir sehingga pria itu sedikit kesulitan saat mencari Hermione lewat sihir.

Gemuruh terdengar. Kali ini bukan hanya awak kapal saja. Namun, mereka semua melihat bagaimana semburan api keluar dari balik pegunungan. Caspian menyuruh kepada yang lain untuk segera berlayar. Draco yang tidak terima dengan keputusan sang raja hampir melayangkan kutukan tak termaafkan. Bahkan, Edmund sama frustasinya karena tidak bisa menemuka Eustace.

Caspian mengerti dengan perasaan Draco saat ini. Tapi, bagaimanapun ia harus menjamin keselamatan para orangnya terlebih dahulu.

Gemuruh kembali terdengar. Kali ini lebih kuat sehingga bebatuan yang ada di pulau tersebut longsor. Mereka telah berada di atas kapal. Edmund mengernyit saat melihat kepulan asap.

"Apa itu?" Tanya Edmund dengan ketidakpercayaan.

"Aku rasa gunung meletus." Lucy menjawab.

Drinian yang sedang menarik tali kemudi, menyahut dengan sarkas. "Itu adalah hal yang lebih buruk dibanding gunung meletus."

"Kau tidak bermaksud untuk bilang itu berasal dari makhluk hidup 'kan?" Draco menatap Drinian tidak percaya. Sedangkan yang ditatap hanya memandang dengan tatapan tajam sembari mengasah belati yang semula tertanam di samping sepatu boot miliknya.

"Pemanah, persiapkan diri kalian!"

Drinian mengambil posisi di depan kapal dengan menggenggam pedang. Kemudian yang lain mulai mengambil busur dan anak panah. Terlihat sebuah hewan besar dengan sayap yang menjulang besar tengah terbang mengarah ke mereka. Akibat panik, anak panah yang dilepaskan pun terlihat asal dan tidak mengenai hewan tersebut.

Naga itu bertengger di atas layar utama. Api menyembur melalui napasnya. Repicheep menggigit pedang kemudian memanjat ke atas melalui pilar kayu yang mulai roboh. Dari atas sana ia mulai menggores pedang kecil nan tajam ke atas kulit sang naga. Matanya beradu pandang dengan seseorang di atas naga tersebut.

[✔️ ] Magic Portal; DRAMIONEDär berättelser lever. Upptäck nu