9. Coriakin Island

1.6K 308 63
                                    

Harry Potter by J.K Rowling
Narnia by C.S Lewis
Magic Portal by Alyn Granger
.
8th year after war
.
Happy Reading
.
.
Warn: typos in everywhere!!!!


Hermione tengah merebahkan dirinya di kasur. Obsidian madunya memandang langit-langit kapal. Sesekali ia melihat ke jendela kecil yang berada di ujung sisi. Gadis itu memandang gelombang air laut yang besar juga cipratan yang mengenai jendelanya. Berada di kapal, membuat dirinya sedikit pusing dan memberikan sensasi mual pada perutnya. Sepertinya, Hermione tidak hanya membenci terbang, tapi juga juga berlayar. Ia memutuskan untuk keluar dari bilik kamarnya. Menyusuri dek kapal, melihat beberapa awak kapal yang masih bekerja walaupun hari sudah larut. Di persimpangan ia tidak sengaja bertemu dengan pria berambut platina.

"Granger, sedang apa?" Tanya Draco sedikit mengintimidasi.

Gadis itu menatap jengah Draco dan mendorong dada bidangnya ke belakang. "Minggir. Aku tidak ada urusan denganmu."

Pria itu mencegah dengan memegang pergelangan tangan Hermione. "Tapi aku ada urusan denganmu."

"Oh ya? Urusan denganku? Apa kepalamu terbentur batu karang, Malfoy? Tidak mungkin darah murni sepertimu mempunyai urusan dengan darah lumpur sepertiku." Hermione menyindir Draco pada setiap kata-kata yang keluar dari bibirnya. Napasnya terlihat tidak beratur.

Draco menggeram rendah. Urat disekitar dahinya mulai terlihat. "Dengar, aku sudah tidak memperdulikan tentang perbedaan darah sialan itu. Jadi tolong jangan pernah mengungkitnya lagi."

Gadis singa itu bertolak pinggang. Ia menghela napasnya lemah. Memang benar, bahwa perbedaan status darah sudah menghilang dari kamus pria bersurai platina di depannya ini. Tapi, entah kenapa, Hermione selalu saja mengingat perlakuan Draco kepadanya. Sebut saja gadis itu trauma akan hal yang ia benci. Ia memjamkan mata sebentar lalu melirik ke arah Draco. "Kau ingin bicara apa?"

Bukannya membuka mulut, pria berperawakan jangkung itu membawa sang gadis ke bagian depan kapal. Tangannya yang panjang terangkat lalu menunjuk sebuah benda yang ada di langit. Satu bintang biru yang bersinar paling terang. "Kau lihat itu?"

Hermione mengikuti arah tangan Draco. Gadis itu menemukan letak sesuatu yang ingin ditunjukan oleh pria di sampingnya. Ia tidak bisa berhenti membatinkan kata cantik tatkala melihat bintang dengan cahaya biru terang di antara hamparan langit gelap.

"Itu adalah Pemandu kita." Tutur Draco.

Hermione menolehkan pandangannya pada pria itu. Menatapnya dengan raut bingung. Ia melihat bintang itu sekali lagi kemudian menjatuhkan seluruh atensinya pada Sang Malfoy. "Pemandu? Aku tidak mengerti."

"Saat di perpustakaan Malfoy Manor, aku pernah membaca sebuah buku yang membahas tentang berbagai macam bintang. Di sana tertulis bahwa Bintang Biru adalah pemandu yang paling handal." Jelas Draco yang masih setia memandang langit. Rambutnya berantakan dan sedikit memanjang. Tidak mencerminkan sebagaimana Malfoy berpakaian dan menata diri.

Kedua mata Hermione membesar. Ia memang mendapat julukan Penyihir Terpintar. Tapi, ia belum membaca sebuah buku yang membahas tentang bintang. Apa buku penyihir dan muggle berbeda? Atau hanya Malfoy yang sangat kaya sehingga buku langka sekalipun ada di tempatnya? Entahlah, Hermione tidak mengetahui hal itu. Gejolak pertanyaan ingin dilontarkan karena penasaran, namun, tertahan saat mendapat sorot pandang Draco yang goyah karena genangan air mata.

[✔️ ] Magic Portal; DRAMIONEWhere stories live. Discover now