12. Nightmare

1.2K 228 73
                                    

Harry Potter by J.K Rowling
Narnia by C.S Lewis
Magic Portal by Alyn Granger
.
8th year after war
.
Happy Reading
.
.
Warn: typos in everywhere!!!!

Btw, dari kalian ada yang tau film Lord of the rings atau The Hobbit ga?

Aku tuh pengen banget publish ceritaku yang satu itu. Tapi aku takut kalian gada yang tau atau bahkan kurang menikmati cerita :(

Jadi, apakah aku harus publish sekarang atau nunggu cerita ini sampai chapter 20 dulu?

Jadi, apakah aku harus publish sekarang atau nunggu cerita ini sampai chapter 20 dulu?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Hermione apa kau tidak apa-apa? Wajahmu sangat kacau." Lucy yang awalnya ingin menghampiri sang kakak di bawah, terhenti saat melihat gadis bersurai cokelat tengah bersandar pada deck kapal.

Gadis itu menggeleng dan tersenyum. Mengusap kepala Lucy dengan sayang. "I'm fine, Lu. Aku sedikit lelah karena sihir benar-benar menguras tenaga."

Lucy ikut bersandar di samping Hermione. "Bagaimana dengan Draco? Apa mabuk lautnya sudah mereda?" Gadis manis berobsidian langit membenarkan letak surainya yang berterbangan karena sang angin.

Hermione tertawa kencang. Seru sekali mengingat betapa menderitanya Draco. Jangan lupakan muka pria itu yang sedikit lagi berubah menjadi hijau karena tekanan dari mabuk lautnya. Lucy yang bingung hanya mengerutkan kening sembari tersenyum. "Demi Merlin, kau harus lihat ekspresi wajahnya. Seperti jelly yang ingin dihancurkan."

Saat mendengar perkataan yang dilontarkan oleh Hermione, Lucy mendengus jengkel. Ia tidak tahu hanya dengan hal sekecil itu dapat membuat gadis bermanik hazel dapat tertawa dengan lepas. Diam-diam Lucy mengamati sifat antara Hermione dan Draco. Gadis itu memang bukan pengamat yang baik, tapi semua orang pasti tahu jika keduanya adalah sepasang air dan api yang tidak pernah menyatu. Tapi, Lucy tahu bahwa pria bersurai platina klimis sering kali mencuri pandang ke arah gadis yang ada di sampingnya ini. Tatapan yang Draco berikan kepada Hermione seakan menjaga barang paling berharga yang ia miliki. Lucy pernah berpikir, apakah Hermione menyadari hal itu semua atau tidak tahu? Atau mungkin gadis yang tengah memainkan tongkat sihirnya pura-pura tidak mengetahui hal tersebut.

Lucy mengalihkan arah pandangnya terhadap lautan yang berubah menjadi gelap. Bagai tak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya. Ia memiringkan kepala lalu mengerut. Terpikir hal gila di benaknya. Apa isi dari lautan Narnia? Gadis itu bergidik memikirkan monster besar yang bersembunyi di balik air penuh berwarna biru pekat.

Gadis itu bingung, kenapa lautan begitu sepi? Apakah tidak ada sambutan dari warga bawah laut?

"Para putri duyung tidak memandu kita." Lucy mengerutkan kening. Ia mencondongkan tubuhnya ke bawah lalu melihat ke kanan dan ke kiri guna mencari atensi dari putri duyung.

[✔️ ] Magic Portal; DRAMIONEWhere stories live. Discover now