14. The Jealous One

1.2K 212 49
                                    

Harry Potter by J.K Rowling
Narnia by C.S Lewis
Magic Portal by Alyn Granger
.
8th year after war
.
Happy Reading
.
.
Warn: typos in everywhere!!!!

Gils, hampir aja aku ngelupain cerita satu ini. Minal aidzin wal faidzin ya, kalian! Maaf banget aku telat maaf-maafan.

Kalau double update kira-kira mau ga nih? Mwehehehe

Hermione tengah memainkan tongkat yang menghasilkan warna amethyst

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hermione tengah memainkan tongkat yang menghasilkan warna amethyst. Keningnya berkerut kala sinar mentari terlalu menyorot wajah. Kali ini cuaca dan suhu menaik dengan drastis. Arah pandangnya mengarah ke Dranian yang sedang fokus dalam memutar arah kemudi kapal. Sungguh menyenangkan jika mempunyai kesibukan sendiri. Ia ingin menghampiri Draco, namun, pria klimis itu tengah berdiskusi tentang ramalan sindar pada Caspian dan Edmund. Lucy juga berada di kamar bersama Gael. Hermione itu tidak tahu apa yang dilakukan kedua gadis itu. Yang pasti ia tidak ingin mengganggu pembicaraan mereka semua. Perutnya tiba-tiba bergema. Sang gadis merasakan nyeri yang cukup signifikan pada lambung.

Hermione bangkit dari duduk. Memasukkan tongkat sihir ke dalam saku menuju Drinian. "Sir, bolehkah aku ke bagian bawah kapal untuk mengambil satu buah?"

"Sure lady. Ambil saja yang kau butuhkan. Cuaca hari ini sedang terik, jangan lupa minum dengan cukup. Yang pasti air bukan ale." Drinian tertawa keras sesaat memberi guyonan kepada Hermione.

Kendati diam sang gadis tertawa terbahak. Mana mungkin diam-diam ia meminum minuman keras. Kadar alkoholnya sangat rendah, ia tidak bisa minum dalam jumlah banyak. Bahkan meminum segelas butterbir saja sudah membuat kepalanya pening bukan main. Hermione berjalan menuju kapal bagian bawah. Ia mencari celah untuk menemuka satu buah apel. Saat sesuatu yang dicsei sudah terlihat di depan mata, sebuah suara mengintrupsi pergerakannya.

"Kau diam-diam mencuri?"

Sarkasme terdengar dari balik nada yang diucapkan. Hermione menoleh saat menemuka Eustace tengah duduk di jendela bagian dalam. Ia mengambil apel lalu mengelap menggunakan pakaiannya sendiri. "Kau mau? Ah, dan satu hal yang pasti. Aku tidak mencuri layaknya kau seperti tempo bulan lalu. Aku sudah meminta izin."

Eustace yang kembali melanjutkan jurnal terlihat mendecih kala itu. "Aku tidak akan sudi menerimanya."

Sang gadis mengedikan bahu. Mengabaikan ucapan Eustace walau sedari tadi perut pemuda itu bergemuruh. Ia terduduk di tong yang berisikan sayuran yang sudah agak membusuk. Menggigit apel hijau lalu menelan. Ia jadi teringat dengar Draco. Hermione mengambil dua buah apel lagi. Berhubung Draco menyukai apel hijau, gadia itu akan memberikannya nanti. Untuk yang satu ia lemparkan pada Eustace.

"Makan. Kau mau mati muda?"

Pertanyaan Hermione membuat Eustace mau tidak mau memakan apelnya. Sejujurnya ia juga sangat lapar. Namun, ego yang membentang luas terlalu menyembunyikam bentuk lapar dalam diri.

[✔️ ] Magic Portal; DRAMIONEWhere stories live. Discover now