7. Wait, Narnia??

2K 341 103
                                    

Harry Potter by J.K Rowling
Narnia by C.S Lewis
Magic Portal by Alyn Granger
.
8th year after war
.
Happy Reading
.
.
Warn: typos in everywhere!!!!

Mereka berapparate ke tepian sungai kecil. Mendudukan diri Draco pada bebatuan besar. Hermione merekatkan topi rajutnya yang hampir terjatuh. Ia mendengus jengkel, kenapa musim di Hogwarts jauh lebih dingin. Gadis itu beruntung hari masih sore, matahari pun belum menunjukan tanda untuk tenggelam dengan cepat. Draco melamun menghadap aliran sungai. Matanya mengikuti pergerakan aliran sungai tersebut. Pria bersurai platina itu mengernyit pelan lalu memandang Hermione yang masih mendengus sambil membenarkan letak topi rajutnya. Bibirnya tersemat senyum tipis.

Hermione yang melihat Draco tengah tersenyum kepadanya membuat punggung gadis Gryffindor tersebut merinding hebat. Seorang Draco Malfoy tidak akan pernah tersenyum, ia selalu menampilkan seringan khas miliknya. Ia memilih duduk disebuah tumpukan kayu tidak jauh dari jangkauan Draco. Gadis itu meluruskan kakinya dan memejamkan mata. Kepalanya sedikit pening karena efek apparate. Keadaan di sekitar mereka terlihat normal, sampai pria keturuna Malfoy itu melihat ada yang janggal dengan aliran air.

Gadis yang tengah asik bermain tanaman yang tumbuh di tanah, terpaksa menoleh ke arah Draco ketika mendengar suara cipakan air. Pikirnya, Draco tengah bermain air dicuaca yang begitu dinginnya. Tapi ternyata salah, ia mengernyit begitu melihat Draco tengah mematung di tempatnya. Hermione melangkah cepat menghampiri pria bersurai platina tersebut. Menoleh ke arah aliran sungai yang telah menjadi pusaran air. Bohong jika Draco dan Hermione tidak takut dengan hal yang terjadi di depan matanya. Pasalnya, pusaran air tersebut terus membesar dan meninggi layaknya angin tornado. Pusaran air raksasa tersebut menerjang tubuh keduanya.

Di sisi lain, terdapat sebuah singa dengan surai keemasan. Matanya jeli mengendalikan air dan memperhatikan kedua insan yang jauh di depannya. Ketika pusaran airnya sudah membesar, ia mengaum mengakibatkan pusaran tersebut menerjang tubuh Hermione dan Draco.

"Selamatkanlah Narnia. Aku akan menghentikan waktu di dunia kalian."

••••

Hermione terjatuh pada kerasnya lantai kayu. Mereka keluar dari sebuah lingkaran bercahaya biru. Gadis singa tersebut mengaduh sakit saat punggungnya menyentuh lantai, ia bangun lalu menepukkan bajunya guna membersihkan debu. Sedangkan Draco terjatuh pada ranjang putih di dekat Hermione. Sontak saja hal itu membuat kepala sang Putri Gryffindor berasap-asap. Draco hanya bersiul melihat tatapan sangar dari gadis di depannya. Mereka mengedarkan pandangan ke sekitar. Sebuah kamar dengan ukuran sedang dan terdapat sebuah lukisan laut dengan kapal, sepertinya lukisan tersebut sudah berumur sangat tua.

"Demi kaus kaki Merlin yang sangat bau, kenapa kau bisa mendarat di atas kasur sedangkan aku di lantai?!" Tanya Hermione dengan amarah. Jemari tangannya menunjuk-nunjuk pemuda tersebut. Sedangkan yang ditunjuk hanya mengedikkan bahunya tidak peduli, dan kembali fokus pada lukisan di hadapannya.

Tiba-tiba terdengar suara berisik dan derapan langkah kaki. Keduanya panik bukan main tatkala derapan kaki tersebut semakin terdengar nyaring. Pintu terbuka bersamaan dengan tiga orang anak. Dua laki-laki dan satu perempuan. Mereka menatap Draco dan Hermione dengan tatapan sulit dipercaya.

"Hermione!"

"Malfoy?"

Keduanya bersaut bersamaan dengan intonasi yang berbeda. Jantung Hermione yang semula ingin jatuh dari rongganya kini perlahan membaik. Gadis itu bersyukur karena dua dari tiga orang di depannya adalah orang yang ia kenal; Lucy dan Edmund. Hanya saja yang ia khawatirkan saat ini adalah alasan logis apa yang harus ia katakan pada Lucy dan Edmund.

[✔️ ] Magic Portal; DRAMIONEWhere stories live. Discover now