Epilog

6.5K 526 26
                                    

Sasuke menghela nafas mengecek jam di tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sasuke menghela nafas mengecek jam di tangannya. Lelaki itu mengendarai mobilnya masuk kedalam gerbang sebuah rumah cukup mewah.

Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, lelaki itu beranjak keluar dari dalam mobil. Tanpa kata Sasuke langsung melangkah masuk kedalam rumah miliknya.

"Daddy!"

Baru saja masuk Sasuke sudah disambut oleh suara cempreng yang membuat lelaki itu tersenyum.

Dia berjongkok dan merentangkan tangan pada sosok gadis kecil yang berlari menghambur ke pelukannya. Sasuke langsung mengangkat tubuh mungil itu dan menggendongnya.

"Bagaimana kabar anak Daddy yang cantik ini.."

Sasuke menghujani sang anak gadis dengan kecupan di wajahnya. Uchiha Mika, gadis kecil pemilik surai indigo dengan mata bulan yang begitu persis seperti ibu gadis kecil itu.

"Ahahaha Mika merindukan Daddy"

Gadis kecil itu terkikik geli merasakan bagaimana sang Daddy menghujaninya kecupan di wajah.

Sasuke melangkah membawa Mika di gendongannya menuju sofa dimana di sana sedang duduk sosok anak lelaki yang sedari tadi hanya diam.

"Haru, kau tak merindukan Daddy ?"

Uchiha Haru, lahir di musim semi namun memiliki sifat seperti musim dingin. Anak lelaki berusia tujuh tahun itu hanya menatap sang Daddy dalam diam.

Dia mendengus kecil dan menghampiri Sasuke lalu memeluk lelaki itu. Sasuke tanpa ragu membalas pelukan ringan dari anak sulungnya itu.

"Apa Daddy sudah membelikan apa yang aku inginkan ?"

Haru bertanya pelan menatap Sasuke tanpa ekspresi. Anak lelaki itu benar benar seperti sebuah replika dari sosok Sasuke.

"Hm sudah, Daddy tak mungkin melupakan nya.."

Sasuke membiarkan Mika masih terduduk di pangkuannya. Tangan lelaki itu memungut sebuah paper bag yang tadi ia bawa dan membukanya. Lalu mengambil sebuah buku dan menyerahkannya pada Haru, lalu Sasuke juga mengambil sebuah boneka dan menyerahkannya pada Mika.

Kedua anak itu menerimanya dengan bahagia. Di umurnya yang hampir memasuki usia delapan tahun, sosok haru sudah begitu cerdas. Bahkan anak itu sudah sangat lancar membaca.

Mainan yang diingkan anak itu bukan mobil-mobilan atau mainan tembak-tembakan. Yang Haru minta saat Sasuke melakukan perjalanan bisnisnya ke Chicago adalah sebuah buku, buku langka yang aslinya berbahasa pranciss.

Sasuke tak tahu mengapa Haru berbeda dengan anak-anak lainnya. Dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk membaca buku di perpustakaan rumah ini.

Haru adalah sosok anak lelaki yang begitu pintar. Dia juga memiliki sifat yang lebih dewasa daripada umurnya.

Limerence ✔Where stories live. Discover now