Bab 48

2.5K 282 85
                                    

• Uchiha Sasuke •

Dua bulan.

Sudah tepat dua bulan sejak kami bertolak dari penginapan itu untuk kembali ke dunia nyata. Waktu berlalu dengan cepat, begitu cepat hingga sulit untuk percaya bahwa Sakura telah bersama kami lebih dari setengah tahun. Dia telah banyak berubah selama periode waktu itu, bahkan dalam dua bulan terakhir dia membuat perbedaan yang mengejutkan, baik dalam hal perilaku, maupun penampilan. Ini menakjubkan, karena dia tampak seperti orang baru. Jauh di lubuk hatinya, dia masih Sakura yang sama, tapi dia percaya diri sekarang, senang bercanda, dan begitu hangat ketika berada di sekitar orang yang dia kenal.

Sakura sudah membuat langkah besar untuk beradaptasi dengan dunia luar, aku pun terkejut, karena kukira perlu waktu bertahun-tahun agar dia cukup nyaman. Pagi ketika kami bangun di penginapan, dia berkomentar bahwa kami telah menempuh perjalanan jauh bersama, dan kuakui itu benar, karena kami sudah jadi orang berbeda, tapi tetap saja aku bertanya-tanya apa Sakura sungguh paham dengan pencapaiannya. Sakura unggul dalam hal literasi; dia banyak baca buku, melahap habis seluruh koleksi yang diberikan Ayah untuk Natal ketika dia terjebak di rumah sendiri dan aku pergi ke sekolah. Itachi masih membantunya dalam hal itu, tulisan Sakura makin hari makin baik. Sulit dipercaya Sakura nyaris tak bisa membaca ketika dia berjalan melewati pintu rumah kami pada bulan September lalu, karena jika kau melihatnya sekarang, kau takkan tahu tentang hal itu.

Sakura memanfaatkan buku tulis pemberian Itachi dan mulai mengisinya. Dia tulis apa saja yang ada di pikirannya. Sungguh menarik untuk dibaca, hampir seperti buku harian, tapi beberapa tulisannya sangat terputus-putus. Sakura tidak punya rahasia apa pun dariku, jadi aku tidak khawatir akan membaca sesuatu yang tak boleh kulihat, meskipun beberapa hal yang dia tulis mengenai kejadian di masa lalu tetap membuatku ngeri. Tapi tetap saja itu menarik, jadi kutanggung perasaan tidak nyaman itu demi mengenalnya lebih baik lagi, dan untungnya Sakura tidak keberatan dengan sifat usilku itu.

Sakura juga lebih sering membuat sketsa akhir-akhir ini, seperti sketsa pohon, bangunan, hal lain yang dia lihat di TV. Sakura membuat sketsa mobilku minggu lalu, yang telah kutempelkan di dinding kamar, di samping sketsa dirinya yang dia gambar sendiri saat Natal. Dua cinta utama dalam hidupku - gadisku dan mobilku. Kubilang pada Sakura dia hanya perlu menambahkan piano dan pistolku, lalu lengkap sudah. Sakura juga merasa lebih nyaman berada di luar rumah. Berbelanja di swalayan bukan masalah besar lagi baginya, seolah-olah dia telah melakukan hal itu setiap hari sepanjang hidupnya. Sakura akan memindai lorong dan ambil apa yang dia inginkan di sana, bahkan berinteraksi dengan orang lain. Aku terkejut saat pertama kali dia memulai percakapan dengan orang asing, yang kebetulan adalah gadis jalang yang sama yang bekerja jadi kasir saat Sakura pertama kali ke swalayan. Dia dulu menyelipkan nomor teleponnya padaku, kuharap dia tidak melakukan itu lagi. Untungnya doaku terkabul, tapi dia merayuku. Sakura memotong ucapannya sebelum rayuan yang tak berbahaya itu berubah arah hingga aku terpaksa menyakiti perasaan seorang perempuan jalang. Sakura tiba-tiba saja berkata 'ceritakan tentang program hadiahmu'. Aku bingung sejenak, heran apa yang dia bicarakan, tapi dia tunjuk pin yang dikenakan gadis itu, pin itu bertuliskan 'Tanyakan padaku tentang program hadiah kami'. Gadis itu dengan enggan mengoceh tentang kartu berlangganan dan deposit tiap minggu atau semacamnya, yang sama sekali tidak kupedulikan, tapi aku berdiri diam dan tersenyum, karena aku sangat senang menyaksikan ini. Sakura tak hanya membaca pin gadis itu, tapi dia juga mengajukan pertanyaan pada orang asing. Itu hal sederhana yang tak berarti apa-apa bagi kebanyakan orang, tapi itu berarti besar baginya. Aku sungguh bangga.

Sia-sia saja berharap Sakura tidak sadar akan rayuan, karena sejak hari itu di restoran ketika aku bilang pelayan menggodaku, Sakura tampaknya telah mengembangkan radar miliknya sendiri. Tiap kali seorang gadis tersenyum menggoda padaku atau melayangkan tatapan cemberut yang berkesan 'kumohon tekuk tubuhku dan tiduri aku', yang sebenarnya tidak lucu, tapi aku tahu apa artinya, Sakura akan menyenggolku dan mengatakan sesuatu yang konyol seperti 'dia berusaha keras merayumu'. Untungnya, Sakura tidak merasa gamang, menurutnya itu sangat lucu, betapa susah-payahnya gadis-gadis itu berusaha mendapatkan perhatianku. Aku senang karena Sakura memercayaiku dan tidak cemburu buta seperti gadis-gadis lain. Sakura tahu aku miliknya dan hanya miliknya seorang, aku selalu bilang pada Sakura bahwa tak ada gadis lain di dunia ini untukku, selain dia.

One Warm WinterWhere stories live. Discover now