31- Just a Friend to you.

78 11 5
                                    


Selamat membaca 💜.

Maaf banyak typo...

"Semangat!"

Andra tersenyum hangat, meski Lira mengucapkannya tanpa suara dia bisa mengerti, membaca gerak bibir gadis itu.

Di sisi koridor sana, Lira dan beberapa temannya tak sengaja lewat di koridor dekat lapangan basket. Mungkin habis dari kantin. Mengingat kelas mereka jam kosong.

Andra jadi mendadak semangat gini. Padahal ini hanya permainan basket biasa, bukan bertanding dan mencetak skor sebanyak-banyaknya.

"Cantik ya cewek lo, judes sih, tapi kalo diliat-liat lucu juga."

Andra melirik sinis pada Rafay yang barusan bicara.

"Kita mulai!" seru Rano.

Saat satu rekan lain mengoper bola padanya, Andra sigap menangkap lalu mendribelnya, berusaha membawa bola orange itu untuk memasukannya ke ring.

Menghindari tim lawan yang ingin merebut bola orange itu, Andra melemparya pada Rangga. Lalu Rangga menyerahkannya lagi ke Aldo.

"Andra!"

Andra menangkap bola basket dari Aldo dengan sempurna, cowok itu segera melemparya hingga masuk ke ring, mencetak skor pertama bagi tim nya.

"Good boy!"

"Wuhuu...temen gue nih!"

Dalam permainan ini, tim lawan merupakan anak kelas 11 sedangkan tim satunya semuanya merupakan anak kelas 12. Hanya iseng saja mengisi jam kosong, karena kebetulan salah satu kelas 11 sedang ada pelajaran olahraga. Jadilah mereka bermain.

Permainan berlajut hingga Tim lawan kalah skor dan mereka harus kembali ke kelas karena pelajaran olahraga sudah selesai.

Andra memilih menepi dibawah pohon dekat lapangan. Rafay dan Rangga masih melanjutkan bermain bola basket, sedangkan Aldo dan Rano sudah pergi ke kantin.

Andra duduk dibangku panjang yang biasanya akan ramai disaat jam istirahat tiba.

Wajar, disini teduh, nyaman juga.

Detik berikutnya, Andra tidak bisa melihat apapun saat tiba-tiba kedua telapak tangan seseorang menutupi matanya dari belakang.

Andra refleks memegang tangan itu, lalu tersenyum kecil saat tahu siapa yang menutupi matanya.

"Harus banget tutupin mata gue?"

"Eh?"

Lira melepaskan tangannya dari wajah Andra.

"Kok lo gak kaget sih?" tanya Lira heran, lalu duduk disamping Andra.

"Udah tau itu lo, ngapain harus kaget?"

Lira mendengus kecil, menyerahkan botol minum yang baru saja dia beli dari kantin.

"Buat gue?"

"Ya gak mungkin kan gue beli buat mereka?" ucapnya melirik Rangga dan Rafay yang sedang asik bermain bola orange itu.

Andra terkekeh ringan, mengambil minumannya. "Thanks."

"Hm."

"Ngapain kesini? Panas." tanya Andra kemudian.

"Cuma ngasih minum aja sih,"

"Perhatian banget," celetuk Andra tiba-tiba.

Lira menatap sinis. "Giliran di perhatiin gak mau,"

Andra justru tertawa mendengarnya.

"Jadi ceritanya lagi perhatian nih?"

"Nggak juga. Lebih bosen aja sih di kelas, makanya samperin lo."

My Boy FriendWhere stories live. Discover now