37- Kelulusan.

60 9 2
                                    

Selamat Malamm!

maaf banget baru update 🙏🙏 belakangan ini sibuk banget. Part ini pun pendek.

Author ga janji tapi diusahain update tiap hari senin😊

Makasih juga yg udh mau nungguin cerita ini, makasih banget pokoknya 😭😭

🌻🌻🌻

Maaf banyak typo...
Selamat membaca....

Satu minggu kemudian...

Ujian nasional sudah berlalu sejak seminggu yang lalu, kini kelas dua belas bisa bernapas lega. Tinggal menunggu pengumuman kelulusan saja, setelahnya mereka bebas menentukan tujuan setelah lulus.

Lira sedang menopang dagu sekarang, diam-diam meperhatikan Andra bermain basket. Duduk dikantin sendiri karena Dirla maupun Apip dikelas sedang nonton drakor. Dia tidak ikut, sedang nggak mood saja.

"Kenapa ya gue jadi suka banget sama lo? Dulu gue bahkan gak pernah anggep lo siapa-siapa." Lira bergumam sendiri.

Dengan jarak lumayan dekat dari kantin ke lapangan basket Lira bisa melihat jelas sosok Andra.

Saat langkah cowok itu terayun mendekati, setelah sebelumnya berpisah dengan temannya, Andra duduk di depan Lira dengan keringat membanjiri wajahnya.

Lira diam saja, membuat Andra mengerutkan dahi heran.

"Kenapa?" tanyanya sembari kegerahan.

Bukannya menjawab, Lira malah mendorong minuman miliknya ke Andra.

"Gue tau lo haus." katanya sebelum kembali menumpu tangannya dimeja.

Andra tersenyum kecil. "Perhatian banget pacar gue."

Lira mendelik, Andra hanya tertawa melihatnya. Cowok itu mengacak pelan rambut Lira.

"Iya enggak, canda doang." ucapnya kemudian.

Andra meminum minumannya, disaat itu Lira bertanya.

"Apa planning lo setelah UN selesai?"

Andra menyimpan kembali minuman itu setelah meminumnya, dia menatap Lira.

"Gak tau."

"Kok gak tau sih?"

"Ya...apa?"

Lira gemas sendiri. "Maksud gue lo mau kuliah dimana?"

"Oh.." Andra mengangguk beberapa kali. "Liat aja nanti."

"Satu kampus sama lo, seru kali ya? Gue bisa berangkat sama lo terus." ujar Lira lagi bercanda.

Diam-diam Andra mengangkat sudut bibirnya. Kemungkinan mereka satu kampus mungkin tidak akan terjadi, bahkan Andra tidak berharap sama sekali. Dia...mungkin akan pergi dalam waktu yang lumayan lama.

Soal ini Andra tidak pernah membahasnya, pun sama sekali dia tidak pernah membicarakannya dengan Lira. Ada rasa enggan tersendiri.

"Kalo gue pergi, ..gimana?" tanyanya ragu.

Didepannya Lira tertegun. Gadis itu diam sembari menatapnya.

"Lo... bercanda kan? Maksud gue...itu cuma seandainya aja kan? Gak beneran kan? Gue tau lo, lo kan suka bercanda--"

"Gue serius." Sela Andra tiba-tiba.

Lira mendadak berhenti bicara, terkekeh sendiri. Seakan ucapan Andra tidak ada seriusnya. "Dan gue gak percaya." ujarnya.

My Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang