32- Belajar.

49 9 3
                                    


Selamat membaca 💜.
Maaf banyak typo..


Ujian semester satu sudah didepan mata, makanya Lira bela-belain ke rumah Mila dan belajar bareng. Meski lebihnya hanya bercanda dan menonton drakor saja.

"Eh ya ampun calon imam gue kenapa disini?! Yuk pulang yuk!"

"Berisik lo, Pip!"

Apip meletakan gelas berisi jus di meja dekat sofa. Lalu gadis itu bergabung dengan lainnya. Menonton drakor yang lagi hits di laptop Mila.

"Kemarin sama siapa lo? Kok gue gak liat?"

"Ha?"

Lira mengeryit saat Mila menunjuknya.

"Festival kuliner kemarin, lo sama siapa?" ulang Mila lebih jelas.

Lira diam beberapa detik. "Oh...sama Andra." jawab Lira enteng.

Tidak tahu saja Mila dan Apip menatapnya terkejut.

"Kenapa sih?" tanya Lira heran melihat ekspresi kedua temannya itu.

"Mereka syok Li denger lo pergi sama Andra." ujar Dirla memberitahu, gadis itu mem-pause laptop yang menampilkan drakor yang mereka tonton. "Lagian kayak baru tau aja." lanjutnya.

"Gue bahkan baru tahu kalo lo milih pergi sama Andra daripada sama kita, tega lo Li," Ucapnya pura-pura sedih.

"Bukan itu sih....gue cuma...kaget, dikit." ujar Apip.

Lira mengehela napas. "Mana gue tau lo pada mau kesana, gak bilang gue juga."

"Gue bilang kok, udah chat Mila." ujar Apip. "Ya kan Mil? Gue suruh lo chat Lira juga sama Dirla."

Mila menyengir lebar. "Hehe...hp gue mati pas mau chat lo Li. Ya gue kira lo udah tau dari...Dirla." katanya sembari melirik Dirla.

"Lah, kok gue?"

"Ck, udah-udah. Lagian gue juga udah kesana."

"Iya, sama pacar ye kan?"

"Jalan berdua berasa date, ya?"

Lira memutar bola matanya mendengar cibiran itu.

"Lagian apa salahnya gue pergi sama Andra? Kita juga sama kali makan-makan doang disana." ujar Lira lagi.

"Oh...gitu, yang kemarin gue liat dipeluk siapa, ya?"

Spontan Lira menatap Dirla tajam. Yang di tatap justru pura-pura tidak tahu.

"Iya! Gue juga liat!" seru Apip tiba-tiba. Lira mendadak panik sendiri mendengarnya.

"Oh...yang pas neduh pas hujan itu, kan?" tambah Mila.

Apip dan Dirla kompak mengangguk.

Lira menahan napas. Semoga bukan dirinya.

"Mantan ketua osis kita kan? Siapa tuh?"

"Kevin?"

"Iya Kevin! Gak nyangka gue cowok pendiem kayak dia udah punya gandengan aja"

Lira menghela napas lega mendengarnya. Dia kira...yang mereka maksud dirinya dan Andra. Jangan sampai deh mereka tahu, yang ada Lira di godain habis-habisan.

Sedangkan Dirla yang melihatnya hanya tersenyum tipis. Lira sepanik itu. Tanpa tahu kemarin juga dia melihat temannya itu dengan Andra. Dengan Andra memeluk Lira, melindungi temannya itu dari hujan.

Dirla tahu, bahkan saat mengambil buku di rumahnya pun Lira bersama Andra. Sejak itu dia tahu jika hubungan keduanya memang sangat dekat melebih teman.

My Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang