35- Skype.

54 9 1
                                    


Happy reading!🌻

Note: dipart ini author cepetin waktunya. Jadi kurang 1 minggu lagi mereka udh UN.

.....

Andra terlonjak kecil saat tiba-tiba buku yang sedang dibacanya diraih cepat oleh seseorang yang baru saja duduk di depannya.

Andra menatapnya, menghela napas. "Kenapa?" tanyanya tenang.

"Gak papa." jawab Lira.

Iya, pelakunya Lira.

"Sini balikin," pintanya, menarik bukunya kembali. Namun dengan cepat Lira menahannya. "Balikin Lira, gue mau belajar."

Lira memicingkan mata. "Lo kok mendadak rajin gini?"

"Daripada lo mendadak bandel kayak kemarin,"  balas Andra, Lira melotot kecil.

"Ck, kemarin gue dimarahin mama. Gue bilang jujur gue telat masuk." decak Lira, wajahnya kesal.

Andra mengangkat alis. "Terus?"

"Ya dimarahin, apalagi pas mama tau gue pulangnya langsung ke mall, gak ke rumah dulu."

"Lo salah, pantes dimarahin."

Lira berdecak, menopang dagu. Sedangkan Andra sudah mengambil bukunya lagi dan fokus ke bukunya.

Ini perpustakaan, mereka dilarang berisik, jadi Lira hanya diam seraya memandangi Andra yang masih fokus dengan buku. Sesekali melirik ke arah pintu jika ada siswa lain yang masuk.

"Dra, temenin gue cari buku yang sama kayak yang lo baca yuk!" ujar Lira tiba-tiba.

Andra mendongak. "Kenapa gak bareng aja?"

"Satu buku dua orang? Susah nanti bacanya. Gue gak mau."

Tanpa menjawab lagi Andra sudah berdiri dari duduknya.

Lira tersenyum menang, dia mengikuti langkah Andra ke salah satu rak buku. Padahal Lira sedang tidak niat baca, gabut saja, makanya dia memilih kesini saat tahu Andra juga disini.

"Ini--"

Andra tidak jadi melanjutkan ucapannya saat tidak mendapati Lira di belakangnya. Padahal buku yang dicari sudah di dapatkannya.

Andra menyusuri rak buku lainnya, saat tatapannya tak sengaja berhenti di rak buku fiksi, cowok itu menemukan Lira yang sudah fokus memilih berbagai buku fiksi di rak itu.

"Lo bilang mau baca buku--"

"Andra, liat deh!" Lira memekik sembari menunjuk buku fiksi dideretan rak paling atas. "Dra, itu keren banget!"

Andra ikut menatapnya, lalu menatap Lira kembali.

"Apanya yang keren?" herannya. Pasalnya hanya sebuah buku bersampul hitam putih serta ada beberapa gambar animenya.

"Itu buku bagus banget! Gue baca berkali-kali gak bosen tau!"" ujar Lira antusias sembari berjinjit berniat mengambil buku itu.

Sayang, tingginya tak semampai. Jadi, dia berbalik ingin meminta bantuan Andra, namun saat sudah berbalik dia jadi berjengit mundur saat menemukan Andra justru sudah lebih dulu didepannya. Sedekat ini, hingga Lira harus mendongak untuk melihat wajah cowok itu.

Andra mengambilkan buku itu, lalu menyerahkannya pada Lira.

Lira tertegun, menarik napas dalam-dalam. Tadi tuh...andai dia segera tidak sadar ada Andra di belakangnya, mungkin Lira sudah menabrak dada cowok itu.

My Boy FriendWhere stories live. Discover now