❄️ 20

617 112 47
                                    

🎵MulMed - Jamie Miller_Here's Your Perfect🎵

🎵MulMed - Jamie Miller_Here's Your Perfect🎵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10 tahun yang lalu..

"Dean," panggil Selly dengan suara serak khas bangun tidur.

Setelah memakai kaos besar milik Dean menutupi kepolosannya, Selly keluar kamar mencari keberadaan pria itu.

Ketika keluar, ia langsung menemukan punggung telanjang Dean di area dapur. Pria itu sedang berkutat dengan alat dapur. Sepertinya sedang membuat sesuatu untuk makan malam mereka yang telat, karena jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Selly seketika memegang perutnya yang tiba-tiba lapar saat mendekati Dean dan mencium aroma bacon yang digoreng. Ia baru ingat belum makan apa-pun sejak siang karena sibuk menulis, hingga jam menunjukkan sudah sore ketika Dean pulang bekerja.

Dean baru diterima bekerja di salah satu restoran mewah sebagai waiter beberapa hari yang lalu.

Entah terlalu bersemangat atau merindukan satu sama lain saat berpisah beberapa jam yang lalu, Dean maupun Selly saling menempelkan tubuh bagai magnet tanpa mengatakan apa pun. Mereka bercinta seolah tiada hari esok dan seperti memiliki stok tenaga yang cukup setelah bekerja di dunia masing-masing. Hingga keduanya benar-benar kelelahan dan tertidur.

Selly mengambil satu gelas dan sekotak susu dari kulkas lalu ia bawa ke meja makan kecil mereka. "Koki malam ini sangat seksi. Apa yang sedang kau buat?" tanyanya sambil meminum susu yang sudah ia tuang ke gelas.

Saat sadar boxernya begitu rendah hampir memperlihatkan belahan pantatnya, Dean menoleh sekilas lalu terkekeh sambil menariknya ke atas pinggang. "Makan malam yang sangat telat, Nyonya Morrison. Aku hanya bisa membuat sandwich kesukaanmu untuk mengisi perut. Karena hanya ada bahan itu yang ada di kulkas kita." Dean berbalik membawa dua piring yang masing-masingnya berisi 2 potong sandwich. Ia taruh piring itu di meja makan dan duduk di seberang Selly.

Mereka makan bersama sambil berbincang menceritakan hal lucu dan tertawa bersama. Tanpa sadar kaki mereka di bawah saling menyentuh dan mengusap pelan dengan kaki telanjang. Membicarakan segala hal yang bisa mereka bahas dengan mengalir. Hingga suara telpon rumah berbunyi menandakan panggilan masuk.

"Biar aku yang angkat." Selly berdiri setelah meletakkan sisa sandwich di piring. Ia berjalan menuju telpon rumah tepat di samping sofa tengah dan menjawabnya.

Kening Dean berkerut melihat raut wajah ceria Selly lenyap menjadi datar. Atmosfir hangat keduanya mulai memudar. Perasaan Dean mulai tak nyaman.

"Siapa yang telpon?" tanya Dean lembut.

Selly menyugarkan poni pirangnya ke atas setelah mematikan telpon. "Mama," jawabnya tanpa minat. Ia kembali berjalan ke meja makan.

Tangan Selly meraih sisa sandwich tadi namun Dean meraih tangan Selly mengalihkan perhatian agar mereka saling menatap.

Never Go AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang