❄ 2

889 165 67
                                    

Menjadi fotografer tidak ada di daftar impian Dean Morrison saat kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadi fotografer tidak ada di daftar impian Dean Morrison saat kecil.

Saat berpisah dengan Selly, Dean memutuskan untuk ke Hamptons. Tinggal bersama Will--kakak dari ibunya yang sudah lama tinggal sendirian bersama anjing gembala Jerman yang bernama Brutus dengan rumah di pinggir pantai adalah kesenangan Dean sejak dulu.

Pekerjaan pertama Dean di Hamptons adalah menjadi pelayan di salah satu kafe di sana. Selama ia tinggal bersama Will, pamannya lah yang mengenalkan Dean dengan dunia fotografer di sela waktu luangnya. Hingga akhirnya ia jatuh cinta dengan dunia barunya itu, ia memutuskan berhenti bekerja pada kafe tersebut dan menjadi asisten Will.

Berpetualang mencari pemandangan indah untuk mengabadikannya melalui kamera yang sudah menemani Will selama 12 tahun berkelana di dunia fotografer.

Dean yang tidak memiliki tujuan hidup, seketika seperti mendapat pencerahan bahwa ia ingin seperti Will setelah satu tahun menemaninya.

Bukan hanya sekadar bekerja, tapi melihat keindahan dunia melalui lensa kamera dan memperlihatkan hasilnya pada mereka--yang mungkin sebagian belum pernah melihatnya. Atau memotret sebuah momen berharga yang hanya bisa dijelaskan oleh si pemotret dan si pemeran dalam gambar tersebut.

Dean selalu mengasah kemampuannya memotret dan mengeditnya. Dua hal itu tak akan terpisahkan untuk menghasilkan gambar yang sempurna.

Hingga akhirnya Dean memberanikan diri setelah dibujuk oleh Will untuk membuka usaha dan mengajak kedua teman pantainya--Jack dan Molly di Hamptons yang juga memiliki ketertarikan yang sama pada dunia foto atau pun videografer.

Usaha mereka semakin maju saat membuka jasa foto untuk prewedding, atau momen apa pun untuk diabadikan. Dan sekarang mereka memiliki satu gedung kantor untuk 130 pekerja dan beberapa studio, yang bernama The Celtrica.

Walau usahanya sudah berjalan 9 tahun, Dean masih berkelana dan membiarkan Jack dan Molly yang mengelola The Celtrica, terutama Jack yang ingin memperluas dan mengembangkan usaha mereka. Dean hanya mengumpulkan hasil karyanya dan membuat sebuah pameran. Seperti dua bulan yang lalu, saat pamerannya yang ke-7 di Paris, semua hasil foto Dean habis hanya dalam waktu 1 jam.

Dan sekarang Dean mau mengambil job prewedding untuk pertama kalinya.

"Kenapa kalian memandangku seperti itu?" tanya Dean dengan satu alisnya terangkat bingung melihat Molly dan Jack bungkam, seolah ia telah mengatakan hal terlarang.

"Kau yakin ingin mengambil job itu?" Molly memastikan pendengarannya barusan salah atau tidak.

"Kau tidak salah, aku juga mendengarnya dengan sangat jelas." Jack mengangguk yakin sambil menyuap pancake hangat buatan Dean.

Molly mencomot potongan pancake milik Jack menggunakan garpu yang baru ia ambil. "Tidak, aku hanya kaget setelah sekian lama kita membangun Celtrica, hanya kau yang anti dengan job prewedding." Ia masih belum bisa menurunkan rasa kagetnya.

Never Go AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang