❄ 9

1.1K 163 71
                                    

Tatapan Selly turun menatap bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan Selly turun menatap bibirnya. Seolah terhipnotis, Dean meraih tekuk leher Selly lalu menunduk untuk menyatukan bibir mereka.

Bibir mereka saling meraih satu sama lain dengan hangat dan manis. Belaian bibir Dean dan balasan dari Selly menggambarkan betapa mereka saling menginginkan itu sejak awal pertemuan. Tangan kiri Selly terangkat meraih pipi Dean lalu beralih ke rambut belakangnya untuk memperdalam ciuman mereka sampai Dean mengerang tanpa sadar.

Gelombang panas menelusuri seluruh tubuh Dean ketika tangannya mencoba menutup jarak Selly padanya yang terhalang dinding bathup. Keheningan ruangan membuat suara decap demi decapan terdengar jelas. Dean seolah terhanyut dalam ciuman gairah yang menggetarkan jiwa primitif.

Beberapa saat kemudian Dean sadar ini salah, mereka bukan lagi pasangan. Harusnya Dean menjaga jarak dan hanya berinteraksi untuk membicarakan masa lalu mereka yang belum terasa benar sehingga membuatnya sulit melangkah melanjutkan hidup.

Dan konyolnya gairah Dean selalu bangkit jika itu adalah Selly. Ia sendiri tidak menyangka hal itu masih berlaku walau mereka sudah berpisah 10 tahun.

Suara ketukan dari pintu kamar membuat ciuman mereka terhenti. Dengan enggan Dean memisahkan bibir mereka lalu berdiri menuju pintu kamar, entah mengapa ia merasa kesal saat membukanya dan umpatan tertahan.

Ada sedikit rasa bersyukur yang mengetuk pintu adalah Mike. Karena jika Zac atau ibunya pasti bisa membaca raut wajahnya yang masih bisa merasakan bibir Selly di bibirnya. "Apa yang kau inginkan?" tanyanya ketus tanpa sadar.

"Ini selimut untukmu. Kata Mom, kau tidur di sofa jadi aku harus mengorbankan selimutku padamu daripada menggantikanmu tidur di sofa." Dengan berat hati Mike menyerahkan selimutnya pada Dean. Seolah baru menyadari keresahan Dean, ia mengernyit. "Kau terlihat kesal. Kau sedang melakukan sesuatu?" Mike memanjangkan leher ingin melihat ke dalam kamar.

Dean menahan kening Mike menggunakan telunjuk agar kepalanya tetap di tempat. "Aku sedang bekerja, dan kepalaku sedikit pusing."

"Baiklah aku tidak akan mengganggumu. Sepertinya kau sakit, kau berkeringat padahal cuacanya sangat dingin menyambut badai. Ngomong-ngomong, apa Selly di dalam? Aku ingin meminta tanda tangannya."

Sialan. Dean mengusap keningnya sendiri yang sedikit berkeringat membuat kulitnya terasa sejuk terkena hawa dingin, tapi tubuhnya tetap merasa panas.

Hanya berciuman, Selly mampu mencampur aduk perutnya karena gairah. Jika Mike tidak mengetuk pintu, mungkin Dean sudah bergabung ke dalam bathup dengan Selly.

"Dia di kamar mandi. Lebih baik besok, dia butuh istirahat setelah syok dari kecelakaannya dan lelah seharian di perjalanan. Aku tidak sakit, hanya banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan. Jangan mengadu pada Mom! Aku baik-baik saja."

Mike menyipitkan matanya curiga. "Baiklah kalau begitu." Lalu ia mengangkat bahunya tak acuh.

❄❄❄

Never Go AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang