☪︎⋆✧Chapter 1 : ❝First Day.❞

2.4K 248 53
                                    

❄️ Chapter 1 : ❝ First Day ❞
🧊
🌨️ Bab 1.
|| First Day ||
[ Hari pertama ]
.
❄️˚. ୭ ˚○◦ His Love Hard ◦○˚ ୧ .°

Sebuah gerakan dari atas tempat tidur mengalihkan fokus sang wanita yang tengah menatap turunnya salju dari atas kepala. Ia menatap objek yang menggeliat-geliat dari balik selimut serta tangan kekar yang meraba-raba permukaan ranjang seolah mencari sesuatu.

"Mmhm ... [Name] ...?"

Suara serak khas bangun tidur terdengar. [Name] berdiri dari duduknya, lantas segera melangkah mendekati tempat tidur. Ia duduk di tepi ranjang. Tangannya terangkat mengelus-elus rambut sewarna salju milik suaminya.

"Satoru, sudah pagi. Bangun, ya?"

Suara halus menjalar sampai ke telinga pemilik enam mata. Terdengar menenangkan serta bernada lembut tanpa adanya kekasaran sama sekali. Sang pria memang menginginkan ini. Dia tidak suka dipaksa, apalagi disuruh-suruh seenaknya. Terlebih jika sang penyuruh memberikan nada bicara yang terdengar keras dan kasar serta menuntut. Ia tidak akan menurutinya jika situasi mengatakan tidak perlu. Ia malah akan membalas dengan jahilan beserta ucapan yang menyebalkan jika di hadapkan dengan orang seperti itu.

Namun, ia akan mempertimbangkan untuk menuruti sang penyuruh jika meminta secara tenang seperti ini.

Gojou Satoru. Dia perlahan membuka kedua kelopaknya. Menunjukkan sebuah keindahan mata yang sangat langka dalam dunia penyihir. Mata yang sangat indah. Sebuah kesempurnaan, tapi di sisi lain juga mengerikan.

"Ohayou ...."

Suara serak khas milik Gojou mengalun dengan nada menggoda. Tangannya menyentuh tangan [Name] yang masih mengelus-elus surai saljunya. Menarik miliknya untuk membekap tubuh kekarnya dengan sebuah kehangatan.

"Aaa~ hangatnyaa~" Gojou mengendus-enduskan hidungnya dalam ceruk leher milik [Name]. Menghirup aroma vanilla yang manis hingga mengundang rasa laparnya.

"Ne, bangun, ya? Yaga-sensei memintamu untuk datang awal hari ini 'kan? Kamu juga harus sarapan."

"... Tumben kamu ingat? Biasanya tidak."

Miliknya memiliki sebuah kekurangan. [Name] adalah orang yang pelupa, buta arah, dan selalu tersenyum layaknya orang bodoh bahkan ketika ia mengeluarkan air mata. Selain itu, ia kuat. Tidak sekuat Gojou tentu saja. Saat melawan kutukan, sebuah pedang berbentuk petir muncul pada kedua tangannya. Dan pedang petir itu bisa menyatu jika [Name] mempertemukan ujung bawah kedua pedangnya. Berwarna putih bergaris hitam.

Layaknya warna rambut miliknya dan milik Gojou.

[Name] sedikit bisa bela diri. Dia tidak mendalami untuk mempelajari itu saat kecil karena tidak suka. Sebagai gantinya, ia bisa balet. Dengan tubuh lentur miliknya ia menari mengayunkan pedang saat melawan kutukan.

Kelebihan yang ia miliki, [Name] jenius, tidak sejenius Dazai Osamu dan Fyodor Dostoevsky yang bahkan bisa memprediksi masa depan dengan tepat. Logikanya tidak setinggi mereka berdua yang sudah sekelas dengan iblis kata Kunikida Doppo dan Nakahara Chuuya. Setidaknya, dia bisa membantu Gojou membuat rencana dan ikut dalam rencananya.

Hingga membantunya untuk mengerjakan berbagai banyak laporan perusahaan yang kadang Gojou tumpuk karena di sisi lain harus menjalankan misi. Mungkin karena hal itu juga yang membuat diri sang wanita menjadi buta arah dan pelupa. Ia hanya akan mengingat hal-hal yang benar-benar perlu untuk ia ingat.

"Aku hanya mengingat hal yang perlu kuingat." [Name] membalas pelukannya. Menenggelamkan diri pada dada bidang orang yang memilikinya.

"Heee ...."

Tangan Gojou mulai meraba tubuhnya. Menyentuh area yang sudah Gojou tandai pada setiap bagian tubuh milik wanitanya. [Name] langsung bertindak, menarik diri dari pelukan si surai putih sebelum mereka melakukan sesuatu yang akan membuat Gojou semakin terlambat.

"[Name], kau tidak rindu padaku? Aku baru saja pulang dari misi, tau! Aku ini membutuhkan kehangata--!"

Mulutnya dibekap oleh tangan mungil milik [Name]. Lantas berkata, "Sekali-kali kamu harus datang tepat waktu, loh, Satoru. Yaga-sensei menunggumu sekarang 'kan?"

Gojou menutup mata. Lantas bangun dari rebahannya. Melepas bekapan tangan [Name]. Lalu, turun dari atas ranjang. Kemudian, pergi ke arah kamar ganti tanpa mengatakan apapun lagi.

.

.

"Malasnya~!"

Nada suara yang terdengar malas mengalun. Itu berasal dari Gojou. Sekarang dirinya berada di atas sofa depan tv dalam kamarnya. Pada akhirnya ia tidak pergi menemui Yaga-sensei dengan alasan salju yang menyusahkan. Namun, Gojou sempat dipaksa pergi, bahkan lengannya ditarik. Kemudian, punggungnya di dorong oleh [Name]. Hasilnya Gojou tidak bergerak dari tempatnya berdiri membuat [Name] menyerah.

Lalu, ia kembali dibujuk lagi selama sejam, tetapi Gojou sama sekali tidak mau pergi. Keras kepala. Hingga dirinya berakhir bosan di rumah.

"[Nameee]~" panggil Gojou dengan nada manja.

Alasan sang surai putih bersikeras untuk tidak pergi hari ini karena dirinya mau menghabiskan waktu di rumah setelah pergi menjalankan misi selama dua minggu. Dia tahu, seseorang yang menunggunya merasa kesepian selama kepergiannya, meski [Name] tidak menunjukkannya sama sekali.

"Iya?"

[Name] muncul dari luar kamar. Gojou mengulurkan tangan, wanitanya menerima uluran tangannya kemudian menarik hingga [Name] duduk di atas pangkuan.

"Ada apa?"

"Kau tidak rindu padaku?" tanya Gojou. Meski terlampau percaya diri, kalimat penuh perasaan seperti ini sebenarnya menggelitiknya.

Dia memilih bertarung habis-habisan daripada mengatakan kalimat penuh perasaan itu. Namun, ia membuat sebuah pengecualian sampai sang kekasih hati mengatakan kalimat yang ingin ia dengar.

[Name] bungkam sebentar. Kemudian, kedua tangannya terangkat melingkari leher Gojou. Menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Gojou, menghirup aroma maskulinnya.

"Aku merindukanmu."

"Itu yang ingin kudengar." Keinginan Gojou terpenuhi.

Bibir mereka lalu bertemu. Saling mendalami satu sama lain. Hingga membuat waktu yang berharga bagi mereka.

˚. ୭ ˚○◦ His Love Hard ◦○˚ ୧ .°❄️

Chapter pertama ya.
Sekarang pake emot Es, sebelumnya kan daun.

❄️┈┈┈ ੈ ⓐⓝ ੈ ┈┈┈

His Love HardUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum