Aku berdiri di depan lokerku. Firasat ku tak seperti biasanya, hanya ada rasa khawatir. Aku mencoba menghiraukan perasaan itu dan melirik keloker milik suna yang tak jauh dari lokerku. Tidak ada yang berdiri disana, seharusnya ada tapi kali ini tidak.
"Mungkin kesiangan tuh anak" batinku.
Dengan santai aku berjalan menuju kelas. Meja bernomor 6 itu tidak ada yang tempati. Aku berusaha mencoba untuk tidak memikirkannya, ya dia juga bukan siapa siapa ku.
Menghela nafas kasar adalah kebiasaan ku. Aku fokus mencatat ulang materi yang kemarin guru berikan.
"Oi (name)"
Aku menoleh ke pintu kelasku, terdapat Osamu berdiri disana dan menggenggam surat kecil di tangannya.
"Ada apa?"
"Nih surat dari Suna - btw dia demam dan ngasih surat izin ini ke gue" ucapnya seraya menaruh surat itu di meja ku.
Aku sempat berfikir. Mengapa ia tidak memberi surat ini ke aku saja? Lagi pula aku teman sekelas nya.
"Ah oke makasi sam nanti gue bilang ke bu aiko" ucapku.
Osamu berlari keluar kelas dan meninggalkan ku.
"Bener aja kan dari tadi firasat gue ga enak eh tau nya beneran ada kejadian"
Aku menaruh surat itu di meja guru.
~
"Nanti lo mau ke rumah Suna (name)?"
"Mau nya sih gitu sam.. Tapi gue canggung klo sendiri kerumahnya" keluh ku.
"Sama gue aja sama Ka Kita juga"
"Boleh boleh. Ayako? Atsumu?"
"Ya ajak juga"
Aku mengangguk.
"Untung aja presentasi nya masih minggu depan"
Osamu hanya tersenyum dan melanjutkan memakan roti keju yang ada di genggamannya.
~
Bel sekolah berbunyi, aku segera membuka ponselku dan menghubungi teman teman terdekat ku.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku menunggu di koridor sekolah. Beberapa menit Ka Kita menepuk bahuku.
"Hey! Ga baik bengong gitu hahaha"
"Iya ka maaf"
Ia tersenyum.
Kesunyian tercipta diantara kita. Aku hanya diam dan menatap lurus kedepan, sedangkan Kita Shin membaca buku catatannya.
