𝟏𝟎 • 𝐏𝐚𝐣𝐚𝐤 𝐉𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧

220 42 8
                                    

06.40 Pagi.

Aku keluar kamar dengan di ekori oleh Suna. Segera aku mengarah ke dapur dan membuat sarapan pagi.

Sesampainya di dapur, mereka semua menatap ku dan Suna dengan tatapan yang membuat ku jijik.

"Dih kenapa lu pada?" ucap ku kesal.

"Ngapain pada senyum kek gitu? Kek joker" kalimat Suna yang membuat mereka berhenti tersenyum.

"Ekhem keselek gue" Atsumu berdehem tidak jelas dan menggaruk tengkuknya.

"Hahahahah pea pea" Osamu menertawakan kembarannya sendiri.

"Oke oke jadi gini.. Tadi saya cerita ke tiga anak ini bahwa kalian berdua keciduk sama saya tadi pagi jam 2 an hahahha" ucap Kitashin tanpa rasa bersalah.

"Untung kaka kelas" Suna mengelus dadanya sabar dan berdecih pelan.

"PAJAK JADIAN LAH ANJIR" Heboh atsumu yang langsung bangkit dari duduknya.

"NAHH SETUJU GUE SUM!" ayako lagi lagi mendukung atsumu.

"Apasih pajak jadian ogah banget gue" sinis Suna seraya berjalan menuju teras.

"Ah lu jangan pelit sama temen sendiri sun" timbal osamu.

Kita Shin hanya tertawa puas, sampai sampai wajah nya merah.

Setengah jam berdebat, akhir nya pun berhenti juga.

"Iya iya nih pajak jadian!" Suna mengambil dompetnya dan mengeluarkan kartu debit.

"Ini saldo ada sekitar 1 sampe 2 jutaan. Dan ini gue serahin ke lo ber4 dah serah mau di beliin apaan"

"Orkay mah bebas ye rin" ucap ku.

"Widih thank you bro!" Atsumu serta Osamu merangkul Suna dan mengambil kartu debit itu.

"Makasi om Suna" ucap ayako cengengesan

"Ga kebanyakan itu sun?" kita shin memastikan kembali untuk kartu debit yang Suna berikan.

"Engga kak. Santai aja sama gue mah"

"Hah baiklah. Padahal saya bercanda loh hahahah tapi gpp deh"

~~~

Setelah cukup puas membeli makanan serta barang barang unik, akhir nya kami memutuskan untuk balik ke perumahan.

"Nih sun kartu lo. Sisa nya ga tau sih hehe" Atsumu memberikan kartu debit milik Suna.

"Okey sans aja elah. Masih ada kartu debit yang lainnya gue"

"Wih iya ya bang Sultan yaa HAHAHAH" puji ayako yang hanya di balas sentilan di dahi

Makanan yang di beli cukup banyak. Begitu juga dengan minuman. Terutama Osamu, ia membeli bahan bahan makanan serta makanan siap saji dengan jumlah yang cukup banyak.

Kita Shin membeli sebuah mainan uler tangga untuk mengisi kegabutan kami semua.

Atsumu membeli berbagai jenis parfum dan vitamin rambut.

Ayako membeli beberapa oleh oleh untuk di bawa pulang dan beberapa barang barang pajangan.

"Nah clear ya! Pajak jadian dah gue kasih ke lu pada"

Suna mengajak ku ke taman belakang. Pemandangan yang masih sangat asri terlihat dari sana.

"(Name), duduk deh di ayunan itu"

Aku menuruti perintahnya.

"Nah ayunin gue rin!"

"Bentar beb. Sini ngadep ke kamera biar gue foto"

Aku menghadap ke kamera dan jari ku membentuk huruf V.

"Ciss"

"Nah mantep"

Aku bangkit dari duduk ku dan berlari kearah nya.

"Buat apa rin foto nya?"

"Buat di simpen lah sayang, terus klo udah punya malaikat kecil, dia bisa tau wajah mama nya saat masih muda ahahaha"

"RINN!!"

"HAHAHAH"

•••

Teman Sekelas || 𝐒.𝐑𝐢𝐧𝐭𝐚𝐫𝐨𝐮 √Where stories live. Discover now