𝟎𝟕 • 𝐊𝐮𝐜𝐢𝐧𝐠

259 45 3
                                    

Aku tertawa lepas saat aku melihat Suna membawa kucing itu di pelukan nya.

"Udah aelah lo malah ngakak" ucapnya tertekan.

"HAHAHAHAH AU AH CAPE GUEEE"

Aku mengambil kucing itu dari pelukannya.

"Naik" ucap nya singkat.

Singkat perjalanan, akhir nya kami sampai di dokter hewan yang lumayan jauh dari lingkungan kami.

Suna memberikan kucing itu dan meminta untuk di mandikan serta di beri obat agar kutu di bulu kucing itu hilang. Dengan cepat dokter hewan nya langsung menanganinya.

"Katannya nanti jam dua siang ke sini lagi. Btw sekarang jam berapa?"

"Jam 9 lewat sun"

"Ydh ayo beli perabotan si niko"

Tak jauh dari dokter hewan tersebut, terdapat petshop yang lumayan megah. Aku mengambil keranjang dan mencari pasir dengan harum lavender, makanan utama serta cemilan untuk niko. Sedangkan Suna sibuk mencari kalung, tempat makan dan minum, kandang yang lumayan besar dan lain sebagai nya.

"Suna!! Wangi gaa?" ucap ku memberikan pasir halus itu.

"Yang stroberi ada ga mba?"

"Yang stroberi nya kosong mas.. Tinggal lavender sama kopi" ucap karyawan muda itu.

"Nohh wleee udah ya lavender aja hehe"

"Iya iyaa"

Dengan cepat, aku menuju kasir dan memberikan belanjaan ku.

"Ada vitamin ga mba?"

"Ada kak di lorong sana"

"Sun jaga in gue mau ambil vitamin sama sampo"

Aku berlari ke lorong itu, dan mencari berbagai vitamin serta sampo untuk niko.

"Vitamin buat bulu?" ucap ku seraya membolak balikan botol itu.

"Oh itu biar bulu anabul nya lebat kak dan juga halus" ucap mas mas yang tengah menata ulang botol botol vitamin.

"Ohh gitu ya?"

Aku mengambil beberapa vitamin dan juga satu botol sampo. Lalu kembali kekasir

"Nih mba tambahan nya"

Total belanjaan mencapai 3,2 Juta.

Aku dan Suna tidak terkejut dengan harga segitu. Aku langsung memberikan uang senilai 1,7 Juta ke Suna. Dan Suna mengeluarkan 1,7 juta miliknya.

"Umm untuk kandang dan peralatan lainnya mau di antar ke alamat yang mau di tuju kak? Biar kaka sama mas nya ga repot"

"Ha? Boleh mba?"

"Iya kak. Kaka pakai motor kan?"

"Ydh mba gpp, dikenakan biaya berapa?"

"20 ribu aja mas"

"Okee nihh"

Suna memberikan uang tambahan ke karyawan tersebut. Sesampainya dilokasi, yakni rumahku, segera aku menaruh kandang itu dan beberapa peralatan lain nya serta makanan dan pasir pasir.

"Makasi mbaa" ucapku.

Aku menata kandang itu dan dibantu oleh Suna. Asik, sangat asik.

"Kucing nya mana (name)-chan?"

"Lagi di mandiin sama di kasih obat kutu bu di dokter hewan"

"Ohhh"

~

Waktu yang di tunggu tunggu. Aku membawa kandang kecil untuk mengambil Niko kembali.

"Majikan niko?" ucap dokter itu jail.

"Hahaha iya dok"

Aku hanya terdiam dan menatap kandang kecil yang ku bawa.

"Nihh niko nya sudah bersih dan udah bebas kutu. Saya sarankan pakai obat ini ya kalau di mandiin biar ga ada kutu nya dan bulu tidak rontok"

Dengan cepat, aku menaruh kandang kecil itu di atas etalase.

"Sini masukkk" ucap ku kepada niko.

"Berapa dok buat semua nya?"

"2,5 juta"

Dengan cepat, Suna langsung menyerah 2,5 juta secara cash.

"Lah?"

"Udah gpp santai aja oke?"

~

Sesampai nya di rumah, aku langsung keluarkan niko dari kandang kecilnya.

Ia sangat aktif dan lincah.

Suna mengambil mainan tikus tikusan yang sudah di berikan oleh dokter hewan tadi.

"Heyy siniii" ucap Suna seraya menunjukan tikus tikusan itu kepada niko.

Ibu ku terkejut melihat kedatangan kucing ras anggora tersebut.

"Lah? Kok bagus banget?!!"

"Iyaa dongg hehehe" ucap ku yang tengah mengatur ukuran kalung niko.

"Dirawat yaa niko nya"

"Iyaa"

Aku mengejar niko untuk memakaikan ia kalung berwarna biru laut. Capek, ia sangat lincah.

"Suna!!! Matiin dulu laser nya ih! Susah tau nangkep sih niko"

"Heheheh maaf"

Aku memasangkan kalung itu.

"Kok gemes sih kamu!!!"

"Iya gemes kek elo"

"Apaann sih sun hahaha"

"Gendong deh si niko, mau gue foto"

Cekrek!

"Liat ada dua mbul disini!" ucap Suna seraya memberi niko makan.

"Heleh! Ga yee"

"Kawaii~"

•••

Teman Sekelas || 𝐒.𝐑𝐢𝐧𝐭𝐚𝐫𝐨𝐮 √Where stories live. Discover now