Bagian Keduapuluhtiga

2.9K 210 2
                                    

Taeyong kembali kedalam mobil dan langsung disambut oleh pertanyaan Jeno yang menyayat hatinya.

"Apa Mommy masih merasa bersalah pada orang itu". Taeyong hanya mengangguk lalu menatap anaknya yang sudah tumbuh besar ini.

"Jangan ikuti jejak Mommymu Jeno, jadilah orang yang berhati lembut menjauhlah jika kejahatan menyelimuti hatimu".

Bagaimana Jeno bisa tau kejahatan besar yang dilakukan oleh Taeyong ?

Flashback on :

Saat Jeno berumur 12 Tahun, ia ikut bersama Taeyong pergi kerumah Ten, saat sampai bukannya bertemu Ten melainkan bertemu dengan Johnny.

"Taeyong". Sapa Johnny.

Taeyong hanya tersenyum.

"Mom Jeno mau main sama Hendry dulu boleh". Tanya Jeno dan Taeyong hanya mengangguk. "Jangan jauh jauh mainnya".

Kini mereka berdua sedang berada di ruang tamu, hanya keheningan yang menjalar siang hari itu.

"Dimana Ten". Taeyong akhirnya membuka pembicaraan.

"Sedang mandi". Ucap Johnny.

"Bagaimana dengan Naeun". Ntah kenapa Taeyong ingin membicarakan tentang Naeun.

"Kasus itu sudah lama dan tertutup dengan rapi, kau tidak perlu cemas, aku tau niatmu membunuhnya karena kebaikan".

"Bukan karena kebaikan, tapi rasa egoku yang sangat mencintai Jaehyun". Batin Taeyong.

Jeno yang sedang ingin ke dapur mendengar pembicaraan Mommynya ia kaget setengah mati.

"Apa mommy membunuh orang, T-tapi kenapa mommy melakukannya". Jeno ingin menangis saat itu mendengar bahwa mommynya seorang pembunuh.

Saat pulang Jeno langsung bertanya kepada Taeyong mengenai percakapan yang ia dengar.

"Apa mommy pernah membunuh seseorang". Tanya Jeno dan seketika tubuh Taeyong menjadi tegang.

"T-tidak Jeno, un-untuk apa mommy membunuh seseorang tanpa sebab". Taeyong hanya bisa menjawab seperti itu.

"Aku mendengar mommy bicara dengan om Johnny".

Taeyong seperti terjebak dalam kerangka api, Jeno mendengar pembicaraannya.

"Apa aku anak seorang pembunuh, apa mommy akan masuk penjara, TIDAK!!! aku tidak mau". Ucap Jeno sambil menatap manik mommynya yang akan menangis.

"Maaf... Maafkan Mommymu ini". Lirih Taeyong.

"Aku akan memberitahu Daddy dan Mark agar mommy tidak masuk penjara". Mendengar itu Taeyong langsung menggosokkan kedua telapak tangannya memohon ampun agar Jeno tidak memberitahu siapapun.

"Mommy mohon jangan, jangan memberi siapapun Jeno... Mommy mohon". Ucap Taeyong masih menggosokkan kedua telapak tangannya.

"Mommy mohon". Jeno yang melihat Mommynya seperti ini langsung memeluknya erat.

"Maafkan mommy".

"Jangan seperti tadi mom, aku bukan tuhan... Aku akan menjaga rahasia Mommy... Maafkan aku sudah mendengar pembicaraan Mommy". Ucap Jeno lalu menenggelamkan wajah dibahu mommynya.

Flashback off.

Kini mereka sudah sampai dirumah, Jeno membantu Taeyong menaruh bahan masakan yang mereka beli.

"Ini mom, minumlah". Ucap Jeno memberikan segelas air putih kepada Taeyong.

"Terima kasih sayang".

My Love Secretary Boy [[Jaeyong]] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang