Bagian Keduapuluhsembilan

3.3K 190 12
                                    

Kini mereka bertiga sudah sampai di rumah Winwin lalu turun dan melangkahkan kakinya masuk.

Xiaojun menatap setiap sudut rumah itu dengan mulut yang terbuka lebar. "Ini rumah kakak Winwin? Woah sangat mewah dan ada banyak lukisan cantik".

Xiaojun pergi melihat lukisan rubah berkilau dengan putihnya bulu yang menghiasi tubuhnya dengan sayap yang besar dan sebuah berlian di tengah keningnya.

Xiaojun pergi melihat lukisan rubah berkilau dengan putihnya bulu yang menghiasi tubuhnya dengan sayap yang besar dan sebuah berlian di tengah keningnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woah, seperti lukisan hidup".

Taeyong melihat Xiaojun yang asik memandang lukisan itu. "Dejun kemarilah". Xiaojun pun mengalihkan perhatiannya lalu menghampiri Taeyong.

"Ada apa, kak". Taeyong melirik Winwin yang juga meliriknya.

"Berapa usiamu". Tanya Winwin membuat Xiaojun bingung.

"20 Tahun".

"Apa kau mau menjadi seorang kakak?". Lirih Winwin menatap wajah Xiaojun yang tegang.

"K-kakak... A-aku".

"Apa kau mau?". Xiaojun mengangguk pelan membuat Winwin tersenyum manis.

"Akhirnya Jaemin mempunyai seorang kakak, aku sangat bersyukur". Taeyong ikut senang mendengarnya.

Flashback on :

"Bunda... Jaemin mau seorang kakak juga seperi Nono hiks hiks". Jaemin kecil menangis melihat Jeno yang bermain bola bersama kakaknya Jung Mark.

Winwin yang melihat anaknya menangis langsung menggendongnya dan menenangkannya.

"Jaemin mau kakak?". Tanya Winwin membuat Jaemin kecil mengangguk sambil menghapus air matanya menggunakan tangan kecilnya.

"Nanti kalau Jaemin udah dewasa bunda akan memberikan kakak untuk anak bunda ini". Seketika senyum mengembang di wajah Jaemin saat itu.

"Benarkah, terima kasih bunda... Nana mau main sama Nono dulu". Jaemin pun turun dari gendongan Winwin lalu menghampiri Jeno dan Mark yang bermain bola ditaman.

Flashback off.

Kini Taeyong dan Winwin mencoba saling mengakrabkan diri dengan Xiaojun begitupun juga sebaliknya.

"BUNDA JAEMIN PULANG". Teriak Jaemin begitu sudah memasuki rumah dan tentunya bersama Jeno disampingnya yang hanya bisa menghela nafas mendengar teriakan kekasihnya.

Tidak ada jawaban...

"Kok sepi, bunda kemana". Jaemin pun menarik tangan Jeno menuju ruang keluarga.

Saat sampai mata Jaemin menyipit melihat 3 orang disana, tentunya ia kenal 2 orang itu tapi tidak dengan seorang pria ditengah-tengah mereka.

"Bunda". Panggil Jaemin dengan masih menggenggam tangan Jeno lalu
menghampiri 3 orang itu.

My Love Secretary Boy [[Jaeyong]] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang