Part 10

55 33 2
                                    

» «

Pagi hari, ketika Verlita dan Caca berjalan di halaman sekolah menuju kelasnya, mereka terkejut melihat Angel turun dari mobil Adit. Verlita dan Caca saling menatap satu sama lain dengan pemikiran yang sama.

Sesampainya di kelas, Verlita dan Caca melihat teman kelasnya menyoraki keduanya.

"Cieee.." Ucap mereka.

"PJ PJ PJ!" Tambah mereka lagi.

Kemudian, Caca menanyakan salah satu teman di depannya dan terkejut karena Angel ternyata sedang pdkt-an dengan Adit. Hati Verlita sakit mendengarnya. Di satu sisi, ia ingin merebut tempat Angel, tapi di sisi lain ia langsung tersadar bahwa sekali lagi, ia bukan tipe Adit. Setelah Verlita memerhatikan Angel, Angel memang perempuan cantik, imut, berkulit putih, dan bertubuh pendek, sangat cocok dengan tipe Adit. Tapi, ia tetap tak menyangka kenapa harus Angel.

~ - ~

Pulang sekolah, Verlita berjalan malas-malasan menuju tempat parkir. Caca yang melihatnya pun juga ikut kasihan.

Setelah sampai di tempat parkir, Verlita segera masuk ke mobil Angga, memakai seat belt dan menunggu Angga datang. Angga kemudian datang dengan senyumannya.

"Dih kenapa muka lu? Kusut banget." Ucap Angga sambil memakai seat belt.

"Adit pdkt-an sama Angel, Ga." Ucap Verlita sedih.

Angga hanya melihat Verlita dari samping, ia tak menyemangati temannya itu. Angga justru senang dan berharap semoga hubungan Adit berjalan lancar dengan Angel sehingga tak ada kesempatan lagi untuk Verlita tetap menyukai Adit.

~ - ~

Malam harinya, Verlita mengajak abangnya untuk pergi jalan-jalan dengannya. Malam itu, Verlita yang membawa mobil. Di antara ketiga saudaranya, memang dia lah yang paling gila jika disuruh mengendarai mobil. Untuk melampiaskan rasa kesalnya kepada Adit dan Angel, Verlita mengendarai mobil dengan gila-gilaan, hingga membuat Aldo meringis ketakutan, takut takut Verlita lupa menginjak rem.

"VER! REM REM WOI! VER! ASTAGA! LU MAU KITA KE ALAM KUBUR VER?! VER!" Teriak Aldo yang menggema di seluruh ruangan mobil.

"Lebay. Santai aja." Balas Verlita sambil memperlihatkan senyum tengilnya.

"PALA LU SANTAI!" Balas Aldo.

Mereka kemudian tiba di sebuah warung yang menjual jagung bakar. Verlita pun turun dan diikuti juga oleh Aldo.

Gila, mual gue." Ucap Aldo sambil memegang perutnya.

"Bang, lu mau beli ga?" Tawar Verlita. Aldo hanya mengacungkan jempolnya, tanda setuju.

Setelah makan jagung bakar di pinggir jalan, Verlita kemudianmengajak Aldo pulang.

"Ver, gue aja yang bawa mobil." Ucap Aldo yang membuat langkah Verlita terhenti.

"Gak. Gue aja. Kalo lu ga mau ikut, pulang aja sendiri sana." Balas Verlita dan melanjutkan langkahnya. Karena lupa tak membawa dompet, Aldo terpaksa harus ikut Verlita. Aldo hanya bisa menghela napasnya.

Mereka kemudian pulang, lagi-lagi Verlita mengendarai mobil dengan gilanya. Bahkan, di tikungan pun ia tak menurunkan kecepatannya. Verlita tiba-tiba mengerem mobilnya yang sukses membuat dahi Aldo membentur benda di depannya.

"VER! Ada apaansih?! Sakit tau nih pala gue!" Ucap Aldo sambil memegang dahinya yang memerah.

"Lampu merah, hehe." Ucap Verlita dengan sengirannya.

~ - ~

Sesampainya di rumah, mereka melihat Nisa sedang duduk di ruang tamu sambil memainkan ponselnya. Nisa kemudian menoleh ke arah mereka.

"Udah dateng?" Tanya Nisa dan mereka hanya menganggukkan kepalanya.

"Ngapain di sini kak?" Tanya Aldo.

"Nungguin kalian!" Jawab Nisa sambil menepuk jidat Aldo yang memerah itu.

"Aduh!" Ucap Aldo meringis kesakitan. Nisa, sang pelaku hanya menjulurkan lidahnya dan berlari meninggalkannya. Begitu juga dengan Verlita, setelah meletakkan kunci mobil ia segera beranjak menuju kamarnya. "KAKAK ADEK SAMA AJA!" Ucap Aldo dengan kesalnya.

-
-
-

terimakasih sudah mampir dan membaca ya gais.

slalu jaga kesehatan dan kebersihan ya, jangan lupa patuhi protokol kesehatan!

see u next chapter!

Waiting You ("Menunggumu" REMAKE) · [COMPLETED]Where stories live. Discover now