Part 26

39 21 0
                                    

» «

Hari dan minggu terus berlalu. Tak terasa hari ini adalah hari ke-29 Angga mengencani Verlita, besok adalah hari ke-30 dimana Verlita harus memberikan jawaban yang pasti kepadanya. Angga tau satu bulan merupakan waktu yang lama baginya, tapi demi mendapatkan Verlita maka tak apa baginya menunggu Verlita sedikit lagi.

Setelah mengencani Verlita lagi hari ini, ia tengah berada di mobilnya, menunggu Verlita yang sedang membeli chat*me. Padahal Angga sudah menawarinya agar dirinya saja yang membeli. Namun, Verlita tidak mau dan menyuruh Angga menunggu di mobilnya.

Beberapa menit kemudian, Verlita datang dengan dua minuman di tangannya. Ia menyodorkan minuman kepada Angga. Angga pun segera mengambil dan meminumnya.

Setelahnya, Angga menancapkan gasnya, mengantar Verlita pulang. Di sepanjang perjalanan, Angga tak membuka pembicaraan sama sekali. Ia terlalu gugup untuk esok. Apakah penantiannya selama ini akan membuahkan hasil? Apakah perlakuan spesialnya kepada Verlita tak akan sia-sia?

Verlita menoleh ke arahnya yang sedang lurus ke depan, terlihat fokus pada jalan dan terlihat tak berminat untuk berbicara. Verlita heran akan hal itu. Kenapa nih anak? Batinnya keheranan.

"Ga lu kenapa? Diem diem aja." Ujar Verlita menyeruput minumannya.

"Hm? Kenapa Ver? Gapapa kok." Ucap Angga sambil memperlihatkan senyum manisnya.

"Oh kirain ngambek sama gue."

"Ga mungkin itu terjadi. Gue cuma mau fokus nyetir. Sorry, lu merasa dikacangin ya sama gue? Apa perlu gue terus bicara? Ya.. Walaupun itu hal random, sih." Kata Angga sambil sesekali menoleh ke arahnya.

"Ga usah Ga, hehe. Udah fokus nyetir aja." Balas Verlita seraya mengalihkan pandangannya ke arah jendela.

"Iya Ver, sorry ya. Karena kalo liat lu gue jadi ga fokus, serius. Lu terlalu indah Ver. Hahahaha." Goda Angga sambil tertawa, geli sendiri dirinya. Verlita pura-pura tidak senang, padahal hatinya pun telah berbunga-bunga.  Angga memang tak pernah mendekati perempuan mana pun. Ia bersyukur karena bertemu Verlita di masa SMP nya dan bertahan sampai saat ini.

Setelah lama di perjalanan, mereka akhirnya sampai di rumah Verlita. Verlita segera melepas seat beltnya, Angga memperhatikannya. Ia mengungkapkan perasaannya lagi kepada Verlita.

"Ver." Panggil Angga setelah Verlita melepas seat beltnya. Ia meraih tangan Verlita. Verlita kemudian melihat ke arahnya.

"Aku suka kamu. Aku sayang sama kamu. Bahkan, mungkin lebih dari itu. Semoga penantianku ga sia-sia ya Ver. Semoga usahaku merjuangin kamu membuahkan hasil sesuai harapanku. " Ujar Angga sambil mengelus punggung tangan Verlita yang sedang ia genggam. Verlita terpaku mendengar Angga untuk kali pertamanya menggunakan Aku-Kamu. Ia merasa special. Ia terdiam, tak tau harus mengatakan apa kepada Angga.

Setelah mengungkapkan perasaannya lagi, Angga turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Verlita.  Setelah pintu terbuka, Angga kemudian, menundukkan kepalanya dengan tangan kanannya bertumpu pada bagian atas mobil dan tangan kirinya memegang pintu yang sedang terbuka.

"Ya udah. Selamat beristirahat Ver. See you tomorrow. Love you." Ucapnya sambil melebarkan senyumannya. Verlita salah tingkah setengah mati. Jantungnya berdetak sangat cepat. Selain karena ucapan dan senyuman Angga, ia merasa semakin deg-degan ketika wajah Angga sangat dekat dengan wajahnya. Pipinya memerah tanpa ia sadari.

~ - ~

Di kamarnya, Verlita menggeliatkan tubuhnya. Ia seperti sedang terbang langit ke-7. Ia baper setengah mati kepada Angga. Ia tau perasaannya seperti apa sekarang, tapi ia masih bingung apakah keputusannya besok akan menjadi happy ending bagi dia dan Angga.

Sama seperti Angga, Verlita belum pernah berpacaran. Ia juga tak pernah dekat dengan lelaki manapun selain Angga. Bahkan, ia melakukan skinship secara sengaja dengan laki-laki pun hanya dengan Angga. Ia tak menyangka orang yang selalu berada di dekatnya itu, menyimpan rasa yang begitu besar kepadanya.

Ia terlalu sibuk mencari, sampai tak menyadari bahwa ada yang menanti.

Padahal Angga selalu memberikan sinyal kepadanya. Kenapa ia baru menyadarinya? Semua hal yang Angga lakukan selalu menunjukkan bahwa Angga menyukainya. Tapi, kenapa selama itu ia hanya paham bahwa Angga melakukannya karena persahabatan? Jawabannya hanya satu. Karena dirinya sibuk memikirkan orang yang bahkan tak pernah menganggapnya sedetik pun hingga ia tak sadar bahwa ada yang menunggunya selama ini, bahwa ada yang berusaha untuk mendapatkan perhatiannya selama ini.

Di kamarnya, Verlita memikirkan semua kejadian yang telah ia lalui bersama Angga selama sebulan ini. Semuanya sangat indah. Angga sangat memperlakukannya dengan special.

Verlita tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi besok setelah dia memberi jawaban.

Ia ingin besok segera datang dan berlalu.

-
-
-

see u next chapter.

Waiting You ("Menunggumu" REMAKE) · [COMPLETED]Where stories live. Discover now