Part 11

54 33 0
                                    

» «

Verlita tak semangat berangkat ke sekolah hari itu karena apa yang membuatnya semangat untuk pergi ke sekolah telah menjadi milik orang lain. Angga yang melihat Verlita dari kejauhan berjalan dengan malasnya, segera menghampirinya.

"Masih pagi mbak, kok udah lemes aja," Ucap Angga. Namun, Verlita tak menggubrisnya. "Belum sarapan ya?" Ucap Angga lagi. Verlita hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Kemudian, mereka berjalan beriringan. Namun, setelahnya Angga belok kiri untuk menuju koridor kelas XII. Sedangkan, Verlita belok kanan untuk menuju koridor kelas XI.

Sesampainya di kelas, Verlita langsung duduk di bangkunya dan tak berbuat apa pun, ia diam saja padahal Caca sudah mengajaknya ngobrol. Kedatangan Angga ke kelasnya membuyarkan lamunannya. Angga yang terkenal dengan ketampanannya s'lalu menjadi pusat perhatian bagi para siswi. Angga menghampirinya dan memberikan sebungkus roti serta sekaleng susu.

"Nih, katanya belum sarapan." Ucap Angga sambil memperlihatkan senyum manisnya. Verlita hanya terpaku melihatnya. Sekali lagi, untuk pertama kalinya Angga melakukan hal tersebut. Setelah memberi roti dan susu, Angga segera pergi dari kelas Verlita.

Verlita mengambil roti dan susu tersebut dan melihat selembar sticky notes tertempel di kaleng susu.

Semangat sekolahnya. senyum dong, wkwk.

- Angga ur future eh ur best friend :p

Verlita yang dari tadi malas, langsung semangat melihat lembar sticky notes tersebut. Caca yang melihat sahabatnya itu, merasa curiga.

"Lu jadian ya sama Angga?" Tanya Caca yang mampu membuat Verlita tersedak roti yang dimakannya, ia pun segera minum seteguk susu.

"Pala lu! Mana ada jadian Ca?! Astaga." Ucap Verlita.

"Abisnya, baru liat nih gue Angga masuk ke kelas cuma mau kasih lu sarapan, ada sticky notes nya lagi. Terus, tuh tuh your future lagi katanya." Balas Caca.

"Biasalah, si Angga kan suka ngaco." Ucap Verlita tak peduli. Caca hanya melihat sahabatnya itu dengan rasa tak percaya.

~ - ~

Saat bel pulang sekolah berbunyi, Verlita dan Caca segera keluar dari kelasnya dan terkejut karena melihat Angga telah berdiri di depan kelas Verlita, menunggunya. Siswi kelas XI MIPA 3 pun langsung membicarakannya.

"Tuh kan. Curiga gue. Kalian jadian ya?" Ucap Caca. Keduanya memberi reaksi yang berbeda. Verlita hanya memutar bola matanya seolah berkata 'tidak'. Sedangkan, Angga tersenyum seolah mengiyakan. Kemudian, Angga dan Verlita berjalan beriringan menuju tempat parkir, meninggalkan Caca.

"Tungguin!!" Teriak Caca sambil berlari mengejar keduanya.

Di perjalanan pulang, Angga tek menuju arah rumah Verlita, Verlita pun bingung. Namun, setelahnya ia tau bahwa itu adalah arah rumah Angga. Verlita tak tau kenapa Angga membawa Verlita ke rumahnya.

"Ga mau kemana?" Tanya Verlita bingung.

"Ke rumah gue." Jawab Angga santai.

"Iya, maksudnya ngapain ke rumah lu?" Balas Verlita.

"Mau menghibur lu Ver." Ucapan Angga mampu membuat pikiran Verlita travelling.

"Menghibur gimana?! Turunin gue sekarang Ga!" Ucap Verlita takut. Angga menatapnya bingung dan mengerti kenapa dia marah.

Waiting You ("Menunggumu" REMAKE) · [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang