26. Will Be Fine

1K 91 51
                                    

Aku berharap hubungan kita akan baik-baik saja...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author POV

VELLA memandangi sebuket bunga tulip putih yang terpajang di atas meja ruang tamu, yap itu adalah bunga pemberian dari Airin kemarin sore.

Ia menyentuh kelopak bunga tulip itu. "Cantik.. tapi entah mengapa aku tak suka melihatmu terpajang disini,"ucap gadis itu monolog.

"Entah mengapa aku masih tidak bisa mempercayai permintaan maaf dari Airin kemarin, dia seperti tidak ikhlas,"ucap Vella yang masih memegangi kelopak tulip itu.

"Tapi aku merasa berdosa jika meragukan permintaan maaf seseorang,"ucapnya lagi.

Seharian ini Vella hanya berbicara kepada dirinya sendiri karena sedari tadi ia hanya sendirian dirumahnya yang besar ini, dan Rangga sedang sibuk dengan urusan BEM-nya di kampus, tentu saja karena sebentar lagi akan ada pergantian pengurus jadi ia sangat sibuk.

Vella memandangi buket bunga itu dalam beberapa detik, lalu ia membawa bunga itu ke dekat tong sampah besar di dekat kolam ikan.

"Maaf untuk pertama kalinya aku membenci bunga, maaf aku akan membuangmu tulip cantik,"ucap Vella lalu membuang buket bunga itu ke dalam tong sampah.

Sejujurnya Vella tak tega membuang bunga yang amat cantik itu apalagi ia adalah seorang pecinta segala jenis bunga, tapi apa boleh buat.. memandangi bunga itu membuatnya teringat kepada Airin, dan ia membenci itu.

Ada alasan lain juga kenapa ia sampai membuang bunga itu, karena setiap ia memandangi bunga itu ia selalu terbayang oleh ucapan Doni, ia sangat takut jika Rangga kembali kepada Airin. Semoga itu tidak akan terjadi.

"Aku tak akan pernah membiarkan Rangga jatuh ke pelukan wanita manapun,"ucap Vella lalu ia pergi meninggalkan bunga yang sudah ia buang tadi.

Seiring dengan langkahnya yang menuju ruang tamu ia dikejutkan oleh dentingan bel rumahnya, dengan perlahan ia mendekat ke arah pintu besarnya.

DIJODOHIN [Selesai]Where stories live. Discover now