Epilogue

1K 51 11
                                    

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

SETELAH berminggu-minggu waktu berlalu kini semua hambatan telah sirna, keluarga kecil ini bebas menjalani kehidupannya tanpa rasa takut yang menghantuinya.

Rangga memutuskan untuk mengajak Vella dan Rafael berpiknik di taman kota dekat rumahnya, hitung-hitung kegiatan ini bisa membuat Vella dan Rafael bisa melupakan kejadian beberapa minggu yang lalu.

"Papa papa.. Rafael mau nanya.." ucap si kecil membuat kedua orangtuanya saling bertanya-tanya.

Vella mengelus pipi anaknya. "Mau nanya apa sayang ?"

"Tante sama om yang jahat itu dibawa kemana ya ? Dipenjala ya ?" tanya Rafael yang masih mengingat kejadian yang menimpanya beberapa minggu yang lalu.

Rangga Vella saling menatap. "Iya.. Mereka jahat jadinya mereka dipenjara," jawab Rangga.

"Kenapa mereka jahat sama kita ? Padahal kita kan ndak pernah jahat sama mereka," ucap si kecil lagi.

Vella sedikit terhenyuh saat menatap buah hatinya, ia merasa kasian terhadap Rafael karena di usianya yang masih menginjak dua setengah tahun sudah harus mengalami kasus penculikan, ia takut bahwa ini akan berdampak buruk terhadap kesehatan mental putranya.

"Walaupun kita sudah baik sama orang-orang tapi itu tidak menjamin kalau semua orang akan suka kepada kita sayang.." ucap Rangga membuat Rafael kebingungan.

"Intinya Rafa sekarang enggak usah khawatir lagi ya, kan tante sama om jahatnya udah dipenjara jadi nggak usah mikirin mereka lagi ya," ucap Vella yang berusaha menghapus kenangan buruk itu di dalam otak putranya.

Rafael terdiam sekejap. "Tapi mama papa kenal sama om tante jahatnya ?"

Rangga dan Vella beradu tatap. "Nggak.." jawabnya kompak.

"Tapi kenapa mereka culik Rafael sama mama ?" tanya-nya lagi, maklum karena Rafael sedang menginjak fase aktif bertanya.

Vella mengecup puncak kepala Rafael. "Karena mereka iri sama ketampanan Rafael," jawabnya bercanda membuat Rafael tersenyum.

Plug...

Sebuah bola mendarat di lengan Rangga, lalu tak lama kemudian ada seorang anak kecil berusia kurang lebih tujuh tahun menghampiri Rangga.

"Maaf om saya nggak sengaja," ucap si anak kecil tersebut.

Vella memandangi anak kecil tersebut, ia merasa bahwa wajah anak ini nampak tak asing baginya. Rangga menyadari tatapan aneh Vella.

"Saya pamit dulu ya om tante.." ucap anak laki-laki itu.

"Ets tunggu dulu nak.." ucap Vella membuat si anak berbalik badan.

"Iya tante ?" tanya-nya.

"Wajah kamu kayak nggak asing bagi saya, kamu mengingatkan saya dengan anak kecil yang bernama Ravel.." ucap Vella membuat Rangga terdiam.

DIJODOHIN [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang