34. The Most Beautiful Gift

1K 75 82
                                    

Sebuah anugerah terindah telah diberikan oleh Tuhan kepada kita berdua...
---
----------
---

----------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author POV

PERJUANGAN serta ketekunan Vella mengantarkannya ke titik yang paling ditunggu-tunggu, beribu kenangan telah ia ukir di kampus ini dan kini adalah saat yang paling membahagiakan baginya karena kini ia sedang melangsungkan sidang skripsinya.

Diluar ruangan terlihat Rangga yang mondar-mandir gugup akan hasil sidang skripsi istrinya dan rasanya seperti djavu karena semua ini persis seperti saat Rangga sidang skripsi beberapa tahun yang lalu.

Di sisi lain juga ada Renata dan Reyhan yang selalu setia menemani sahabatnya.

"Santai bro.."ucap Reyhan yang mencoba menenangkan sahabatnya itu.

Rangga terdiam. "Aku jadi inget waktu Vella nungguin kak Rangga sidang deh, sama persis kayak sekarang," ucap Renata.

"Dulu Vella sama gugupnya kayak kak Rangga sekarang," ujar Renata lagi.

Rangga tersenyum. "Seriusan ?"

"Iya serius cuma bedanya kak Rangga keliatan lebih gugup," ucap Renata dan diiringi oleh anggukan Reyhan.

"Iya nih aku gugup banget soalnya aku khawatir banget kemarin Vella sampe muntah-muntah," ucap Rangga membuat kedua sahabatnya mendelik kaget.

"Muntah ? Vella sakit kak ?" tanya Renata.

Rangga menganggukkan kepalanya. "Iya makanya aku khawatir, padahal kemarin aku nyuruh dia istirahat tapi dia malah gak mau dan tetep kekeh buat ngapalin materi sidangnya"

"Aku salut sama Vella," ucap Renata.

"Iya, pasti dia dapet nilai yang bagus," timpal Reyhan lalu merangkul Renata.

Rangga menganggukkan kepalanya. "Semoga, bantu doa ya guys.."

"Pasti.." ucap Reyhan Renata bersamaan.

DIJODOHIN [Selesai]Where stories live. Discover now