Extra Chapter 2

721 47 11
                                    

Author POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author POV

SUARA gelak tawa memenuhi seisi ruang tamu, kini Vella sedang menemani putranya bermain. Rafael berlari-larian di ruangan membuat Vella terengah-engah mengejar langkah putranya yang sudah amat lincah.

"Ah udah mama capek," ucap Vella sambil memegangi perutnya.

Rafael curiga dengan gelagat mamanya. "Mama sakit perut ?"

"Nggak sayang," ucap Vella menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lebar, seperti ada arti dibalik itu.

"Tapi kenapa mama megangin perut ?"

"Mama bohong ya ?"

"Mama pasti sakit perut ya ?"

Tanya Rafael bertubi-tubi dan Vella hanya bisa tersenyum menyembunyikan perasaan bahagianya yang amat meledak-ledak. Ada suatu hal yang membuatnya sangat bahagia namun ia tak bisa memberitahu kepada siapapun terlebih dahulu.

Karena merasa mamanya terdiam Rafael pun mendekat dan memegangi perut mamanya, wajahnya mengkerut melukiskan perasaan khawatir yang tumbuh di dalam lubuk hatinya.

"Mana yang sakit mah ? biar Rafa obatin," ucap Rafael dengan nada yang sangat manis.

Vella tersenyum lebar melihat aksi manis putranya, ia mengelus rambut putranya dengan amat pelan.

"Rafa.." gumam Vella membuat putranya mendongak.

"Iya mama ?"

"Kalau Rafa sudah besar nanti, jadi anak yang baik ya.." ucap Vella yang masih mengelus rambut putranya.

"Rafael kan memang anak baik ma.." ucapnya polos membuat Vella tertawa.

"Iya sayang..nanti kalau kamu punya adik kamu harus sayangi dia ya," ucap Vella.

Mata Rafael berbinar. "Kapan Rafael bisa punya adik ma ?"

"Rahasia.." ucap Vella seraya menoel hidung Rafael.

TIN TIN...

Suara mobil terdengar di luar sana membuat perhatian Vella dan Rafael teralih ke arah luar rumahnya.

TIN TIN...

Suara itu kembali terdengar seolah-olah ada seseorang penting yang ingin masuk ke dalam rumah Vella, lalu Vella menggendong Rafael menuju keluar rumah.

"Siapa sih ?" gerutu Vella.

Ketika sudah di pintu utama, Vella tersenyum saat melihat suaminya datang mengendarai mobil baru. Lantas ia membukakan gerbang dengan posisi yang sama masih menggendong putranya.

"Taraa.. mobil baru.." ucap Rangga kegirangan turun dari mobil, setelah itu ia mencium kening Vella dan beralih menggendong putranya.

Vella menggeleng heran. "Aku kira siapa eh ternyata kamu"

DIJODOHIN [Selesai]Where stories live. Discover now