Chapture 2

545 47 4
                                    

Sebelum nya makasih lho udah mampir buat baca cerita aku, jangan lupa vote cerita ini karna dengan kalian vote berarti kalian menghargai karya nya aku... 🌷💐
Big thanks 🤩

Happy reading.... 😁




***

Hinata selesai di periksa oleh dokter sepesialis kandungan kenalan Sakura, Naruto mengeserkan kursi untuk Hinata duduk di depan meja dokter itu.

"Gimana hasil nya dok..? Saya dan istri saya sehat kan...?" tanya Naruto.

Dokter yang diketahui bernama Haru itu bersenyum kecut "Maaf sebelum nya, kalau saya agak lancang buk..."

Atensi nya mengarah ke Hinata yang tampak menegang dan gugup sekaligus "Iyaa dok silahkan..." sahut Hinata.

Doktre Haru menghela nafas nya "Apa sebelum ibu menikah ibu sering mengkomsumsi alat kontrasepsi ? seperti pil KB...?" tanyanya hati hati.

Naruto dan Hinata langsung saling pandang dengan perasaan cemas "iyaa dok saya penguna pil KB aktif...." sahut Hinata.

"Apa ada masalah dok dengan istri saya....?" timpal Naruto tak sabaran.

Dokter Haru tersenyum kecil "Maaf buk pak, tapi penggunaan pil KB yang berlebihan ditambah anda belum perna hamil sebelum nya sebenarnya sangat tidak disarankan"

Naruto mendengkus berat "Langsung pada inti nya aja dok..." titah nya dingin.

Mata Hinata mulai berkaca kaca, perasaan nya semakin tak dapat ia defenisikan jantung nya terus berdebar kencang menanti maksud dari ucapan dokter Haru atas diagnosa nya pada rahimnya.

Hinata juga terus meremas remas tangan nya dengan gelisah, Naruto yang menyadarin kegelisahan Hinata segera ia menggenggam kuat tangan Hinata dan sebelah tangan nya lagi mengelus lembut punggung Hinata.

"Akibat penggunaan pil KB yang terlalu sering membuat pergerakan sel telur buk Hinata melambat dan susah untuk dibuahi..."

DEG......!!!

Jatung Naruto dan Hinata seolah dipaksa berhenti saat itu juga, Hinata sudah tak mampu lagi membendung air matanya yang langsung tumpah menuruni pipi nya dengan perlahan, sedang Naruto langsung tertunduk lemes seolah tenaga nya pun hilang seketika.

"Apa saya gak akan perna bisa hamil, dok..." lirih Hinata, sedang dokter Haru hanya diam menatap dalam mata Hinata.

Ia tau betul perasaan Hinata saat ini karna ia juga seorang wanita, akan sangat menyakitan kalau kita seorang wanita di diagnosa gak bisa memberi keturunan pada suami kita.

Naruto langsung mengangkat kepala nya dan menatap sewot kearah Hinata "Kamu ngomong apa sih, sayang...?"

"Hai... Ini cuma diagnosa, kamu percaya tuhan kan...?" Hinata hanya memperlihatkan tatapan sendu ke Naruto yang juga sama sakit nya seperti dia saat ini.

"Naru----

"Sayang, Tuhan itu akan selalu ada buat kita dan aku percaya kalau keajaiban itu pasti juga ada buat kita..." ucap Naruto penuh keyakinan untuk menguatkan Hinata dan diri nya sendiri tentu nya.

"Yang pak Naruto bilang itu benar buk, saya hanya seorang dokter bukan tuhan, saya cuma bisa menganalisa keadaan saat ini tapi takdir seseorang itu ada ditangan tuhan bukan saya...."

"Jadi saya harap ibu jangan terlalu berpengaruh atas diagnosa saya, yaa...." tenang dokter Haru.

"Berapa pernsentase saya bisa hamil dok...?" tanya Hinata dingin.

The Merriage || (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang