Chapture 34

338 26 2
                                    

Sebelum nya makasih lho udah mampir buat baca cerita aku, jangan lupa vote cerita ini karna dengan kalian vote berarti kalian menghargai karya nya aku... 🌷💐
Big thanks 🤩

Happy reading.... 😁











****

"Tuan muda kenapa?" tanya Nata pada Iruka yang baru aja keluar dengan sebaskom air hangat dan handuk kecil ditangan nya.

Sebelum berkata Iruka membungkuk menyapa Nata "malam nona Nata... "

"Malam.... " balas Nata.

"Kenapa tuan muda...?" tanya Nata sekali lagi.

"Aaa... Itu nona... Emmm... Tuan muda sakit perut kata nya soal nya udah 2 hari terakhir tuan muda makan ramen instan terus karna sibuk nyiapin acara launching di pulau Okinawa akhir pekan ini jadi pola makan nya kurang teratur, nona... " jelas Iruka.

Nata tampak gelisah dan merasa bersalah pada Naru "terus gimana keadaan nya? Udah Kakak panggilin dokter?" tanya Nata beruntun.

Iruka tersenyum tipis "tuan muda udah baik-baik aja, Nona jangan khawatir yaa tadi udah makan juga terus udah saya kasih obat lambung nya jadi tuan muda lagi tidur sekarang" beritahu Iruka mendetail.

"Hmm.. Bagus deh.. "

Iruka mengelus lengan Nata yang terlipat diperut nya "jangan terlalu lama yaa marahan nya sama tuan muda, nona... "

Nata tersenyum tipis sebagai jawabanya, namun mata nya mulai berkaca-kaca, Iruka menyadari itu tapi tetap ingin melanjutkan kata-katanya.

"Tuan muda juga sama kok ngerasa kehilangan nya, tuan muda juga sebenarnya rapuh kayak nona cuma tuan muda berusaha kuat agar nona punya pundak yang bisa nona sandarin, mungkin nona juga tau kan? Kalau sebenarnya tuan muda itu adalah orang yang paling lemah dan paling sensitif, tuan muda gak sekuat yang nona liat saat ini tuan muda hanya berusaha kuat karna ada nona yang harus tuan muda jaga, nona Nata yang paling mengenal siapa sebenarnya tuan muda Naru kan...?" jelas Iruka panjang kali lebar dengan nada lembut.

Nata sudah tak mampu lagi membendung air mata nya yang sejak tadi ia tahan susah payah, yaa Iruka benar Nata lah yang paling tau kalau Naru itu gak sekuat kelihatan nya dia adalah orang yang paling lemah bahkan sensitif terhadap kehilangan mengingat ia juga punya trauma mendalam soal kehilangan dimasa lalu nya.

Dia hanya berpura-pura kuat bukan berusaha kuat, karna ada Nata yang harus ia lindungi dan jaga perasaan nya, sekeras itu Naru selama sebulan terakhir melawan dirinya sendiri untuk tetap terlihat kuat di depan Nata bahkan semua orang.

"Jangan marahan terus yaa nona, tuan muda juga butuh nona saat ini dan saya tau nona juga pasti butuh tuan muda kan ada disisi nona saat ini?" sambung Iruka, sedang Nata sudah menangis tersedu-sedu.

Iruka mengelus lembut puncak kepala Nata yang ia anggap sebagai adik Ipar nya itu "Kalau gitu, baikan yaa nona..."

Nata langsung menghambur kepelukan Iruka "maafin aku kak... Gak seharusnya aku marah ke Naru karna semua ini bukan Naru penyebab nya, ini semua salah aku yang gak bis-----

The Merriage || (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang