00:05

737 243 37
                                    

"WOAHHHHHHHHHH!!" teriak Nino saat dimana ia melihat piring-piring yang berada di wastafel bergerak seperti ada yang mencuci'nya.

Princess yang baru saja kembali ke dapur, ia melotot terkejut dengan kehadiran Nino sekaligus kegiatan Minah yang sedang mencuci piring.

Nino tak sadarkan diri, ia pingsan di tempat akibat apa yang ia lihat tadi.

Ya, meskipun Nino dan Princess sudah lama menjadi teman, namun Princess tidak pernah menceritakan jati dirinya pada Nino, jadi wajar saja jika Nino tidak mengetahui hal ini.

"MINAHHHHHH! KAMU NGAPAIN?" tanya Princess marah.

"Aku sedang membantumu Princess, kelihatannya kau begitu lelah bekerja sendirian. Aku hanya mencuci piring kotor saja. Tapi siapa pria itu? Tiba-tiba datang dan berteriak tidak jelas!"

"Dia kaget liat kamu!"

Princess menepuk-nepuk pipi Nino agar pria itu segera bangun dari pingsan'nya, namun yang Princess lihat bibir Nino malah monyong-monyong tidak jelas.

"Nino bangun.."

"Gue butuh nafas buatan"

"Na-nafas buatan?"

"Iya, ayo kasih nafas buatan baru gue bangun"

Entahlah dimana tingkat kecerdasan Princess, mengapa ia tak menyadari bahwa Nino sudah sadarkan diri? Dan pria itu memakai jurus modusnya agar mendapatkan ciuman gratis dari Princess.

Princess menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia tak mengerti apa maksud nafas buatan?

"Nafas buatan itu apa ya?"

"Cium bibir gue Princc!"

"APA?" mata Princess melotot. Ia nampak gelagapan sekarang, bahkan pipinya merah tak karuan, "Princess gak bisa"

Nino membuka matanya lalu perlahan tangannya menarik tengkuk Princess, lalu kedua wajah mereka berdekatan dan....

CUP! Bibir Princess menempel pada bibir Nino, keduanya saling bertatapan cukup lama dalam keadaan bibir yang hanya saling menempel.

"AAAAAA TIDAKKKKK!! KALIAN TELAH MELECEHKAN MATAKU. TERKUTUKLAH KALIAN MANUSIA TAK WARAS!" teriak Minah lalu menghilang.

Teriakan Minah membuat Princess tersadar dan ia nampak salah tingkah tak karuan.

Nino sih malah senyum-senyum saja. Jurus modusnya itu berhasil merasakan bibir tipis merona milik Princess.

"Nino udah sadar?"

Nino segera bangkit dan kemudian mencium pipi Princess, "I love you!"

"Hah?"

"I love you Princess"

"NINO PRINCESS BARU SADAR TERNYATA DARI TADI NINO UDAH BANGUN! NINO BOONGIN PRINCESS YA?"

Princess memukul-mukul lengan Nino kesal. Bisa-bisanya ia tertipu dengan kemodusan pria itu.

Nino meringis sekaligus tertawa terbahak-bahak.

Namun tahukah kalian bahwa di balik kemesraan Nino dan Princess ada mata yang memanas, hati yang sesak, dan tangan yang mengepal emosi.

Ya, Bara melihatnya! Bahkan sejak tadi pria itu berdiri di balik pintu, tanpa kedua insan itu sadari.

Princess tak sengaja melirik pada arah pintu, ia terkejut saat melihat Bara.

"O..ow.. peperangan akan segera terjadi, ayo kita tonton drama ini sambil makan pop cron" ujar Ofi mengajak Jaenab dan Hayati.

"KAK BA-BARA..."

Nino ikut melirik ke arah pandangan Princess, ia juga ikut terkejut dan keduanya bangkit berdiri.

Bara tak mengatakan apapun, ia hanya diam dan pergi begitu saja.

Entah mengapa Princess merasa bersalah, ia dapat merasakan betapa hancurnya perasaan Bara saat ini.

Ada apakah dengan Princess?

Apakah masih ada cinta darinya untuk Bara?

Atau masih ada Sule di overa van java?

Saksikan terus cerita ini sampai TAMAT-mat-mat-mat!!

___________

Sin beralih pada kediaman Kevin dan Agnes.

Hari ini Kevin harus libur bekerja karna sang isteri memintanya menamani ke sebuah tempat penjualan hemster-hemster lucu.

"Yang beli hemster buat apa?" tanya Kevin.

"Buat menu makan siang kamu!"

"Gila ya kamu? Emang aku apa coba."

"Ya buat aku pelihara'lah Kevin,"

"Serius kamu mau melihara tikus-tikus itu?"

"Ck! Berisik kamu! Ayo beli, aku mau yang warna polkadot"

"Mana ada yang!"

Keduanya segera bersiap pergi.

Setelah sampai di tempat tersebut, keduanya masuk ke dalam, dan memilih-milih hemster yang Agnes inginkan.

Terlihat wajah Agnes yang nampaknya senang melihat binatang-binatang mungil itu, bahkan sesekali tertawa melihat beberapa hemster yang sedang berputar di tempat mainan'nya.

Setelah sekian lama Kevin tak melihat senyum isteri kesayangannya, kini senyum itu kembali.

"Bang, hemster'nya boleh gak kalau di satuin sama binatang lain?" tanya Agnes.

"Binatang apa memangnya mbak?"

"Kucing gitu misalnya"

"Ya gak boleh lah mbak, nanti di makan sama kucingnya"

"Tapi saya maunya di satuin sama kucing, kan lucu gitu. Saya liat di tik-tok ada tuh kucing sama harimau akrab."

"Itumah beda lagi mbak. Jangan ya, nanti hemsternya di makan"

"Kalau sama ayam boleh gak?"

Kevin yang melihat itu gemash sekali, wajah Agnes terlihat polos dan lugu seperti pertama kali awal keduanya berjumpa di putih abu-abu.

Karna gemash, maka Kevin ikut menimbrung pembicaraan tak penting itu, "Sayang kalau hemsternya di satuin sama ayam, ntar hemsternya di ee'in atau di patok sama ayam'nya. Emang mau?"

Agnes cemberut, tapi ia tetap meminta Kevin membelikan hemster tersebut.

Prilaku Agnes ini membuat Kevin curiga, jangan-jangan....

SAD GHOST GENERATION FIVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang