00:15

643 214 9
                                    

BLUGH!!!

BLUGH!!!

"BANGSATTTTT!" umpat Bara setelah menghantam Arsen habis-habisan di klub malam, tentu di hadapan banyak orang.

Niatnya teman-teman Arsen mau menghentikannya, namun Arsen meminta untuk tidak ikut campur urusan pribadinya.

"Kalau lo mau ribut sama gua, di luar bang" ucap Arsen yang kemudian bangkit dan melangkah keluar dari keramaian.

Kini keduanya berada di parkiran, Arsen tak berniat untuk saling menghantam, ia hanya ingin menjelaskan satu hal bahwa kenyataan'nya Princess tlah berhasil membuatnya tergila-gila.

Cinta tak pernah tahu kapan harus datang, dan dengan siapa. Tidak memandang umur, tidak memandang status maupun materi. Cinta tumbuh atas dasar rasa suka.

"LO GAK ADA CEWEK LAIN SAMPE HARUS PRINCESS YANG LO EMBAT? GUA TAU NIAT BUSUK LO ARSEN! LO PIKIR KARNA KITA GAK DEKET, GUA GAK TAU KELAKUAN BEJAT LO DI LUARAN SANA HAH?"

Arsen tersenyum smirk sambil mengusap darah yang mengalir keluar dari lubang hidungnya, ia tak memikirkan luka'nya, sebab hari ini ia harus egois mengenai perasaannya.

"Niat bejat? Justru Princess beda bang! Dia ngerubah pikiran kotor gua jadi CINTA."

BLUGH!!!

BLUGH!!!

Sekuat apapun Bara memukulinya, namun ia tak ingin melawan. Sudah cukup rasa diam di antara keduanya membuat Arsen terluka, dan Arsen tak ingin lagi kejadian hantam menghantam membuat keduanya semakin seperti musuh bebuyutan.

Bukan Arsen takut, bisa saja tadi ia melakukan hal yang lebih parah, namun ia tak ingin saling menyakiti.

***

Beralih pada Princess, gadis itu datang ke klub malam untuk mencari keberadaan Bara. Sudah berkali-kali ia mencoba meminta maaf pada Bara, namun sedikitpun tidak ada respon.

"Wah tempat apa ini? Mengapa lampu'nya berkedap-kedip macam lampu konslet?" tanya Minah bingung.

Princess sendiri merasa tak nyaman berada di tempat ini.

Kalau bukan demi memohon maaf pada Bara, mungkin ia tidak akan mau menginjakan kaki disini.

Saat Princess melirik-lirik mencari keberadaan Bara, tiba-tiba ada sebuah tangan menyentuh bahu'nya, sontak Princess menoleh dan terkejut karna orang yang menyentuh bahu'nya itu pria cukup tua yang tidak tahu malu.

"Hai manis, cantik banget? Berapa satu malem?"

Princess merinding ketakutan, "Jangan malu-malu cantik" kembali lagi pria tua itu menoel-noel dagu Princess.

"Jangan pegang-pegang saya!" amuk Princess.

Saat pria tua itu hendak memeluk Princess.....

BLUGHHH!!

DRAKKKK!!

"A-Arsen.." ucap Princess tak menyangka dengan keberadaan Arsen.

Arsen menarik kasar kerah baju pria itu, "BUKAN BERARTI TEMPAT INI HARAM, DAN LO BERFIKIR SEMUA CEWEK YANG ADA DISINI JUGA HARAM, ANJING!!"

Sekali lagi Arsen mendorong keras pria itu sampai terjuntai ke sudut meja lainnya.

Keributan ini membuat banyak orang menjadikan Arsen sebagai bahan tontonan.

Princess menarik tangan Arsen agar berhenti melakukan tindakan kekerasan ini.

"Wah, mirip sekali pangeran berkuda yang menjadi penolong untuk putri raja" ujar Minah terkagum-kagum.

Kini Princess dan Arsen sudah berada di luar klub.

"Arsen, udah cukup. Aku takut liat ribut tadi" ucap Princess dengan bibir bergetar.

Arsen memeluk Princess, "Jangan takut. Ada gua." setelah itu ia melepaskan kembali pelukannya, dan kali ini berubah menatap Princess serius, "Lo ngapain kesini?"

"A-aku cari kak Bara, aku tau dia suka ke tempat ini. Ja-jadi aku cari dia buat minta maaf. Aku gak bisa di musuhin terus, di diemin sama kak Bara"

"Dia tadi kesini, buat ini---" Arsen memperlihatkan hasil bogeman dari Bara selaku abangnya sendiri.

Princess terkejut melihat banyaknya luka lebam di sekitaran wajah Arsen, "Kak Bara lakuin ini sama kamu?"

"Karna dia gak suka kalau gua deketin lo!"

"Arsen, sebaiknya kita jangan deket lagi, aku takut kak Bara-----"

Cup.

Arsen malah mencium pipi Princess singkat, "Gua gak akan pernah jauhin lo sampe kapanpun! Dan sekarang, gua anter lo balik. Jangan pernah injekin kaki buat dateng kesini lagi"

Princess sempat melongo dengan perlakuan Arsen ini, jantungnya dag-dig-dug tak menentu.

"Arsen, mulut kamu bau alkohol, kalau kamu anter aku pulang dengan keadaan begini, bunda akan melarang kamu dateng lagi ke rumah"

"Yaudah gua anterin sampe depan rumah aja, setelah lo masuk ke dalem, baru gua cabut"

"Kamu mau kesini lagi?"

"Kenapa?"

"Tapi tempat ini gak baik untuk siapapun, di dalem banyak----"

"Banyak ceweknya? Haha."

"Bu-bukan. Maksud aku, tempat ini tuh aneh. Tadi aku liat banyak yang ciuman, pelukan, dan bahkan lebih dari pada itu. Aku nyesel dateng kesini"

"Gua gak akan kaya gitu" dustanya.

Padahal kenyataannya Arsen pergi ke klub untuk bersenang-senang dengan wanita, itung-itung hiburan untuk dirinya sendiri.

"Ta-tapi..."

"Yaudah, demi lo, gua balik"

"Beneran?"

"Iya by, yaudah sekarang ayok pulang!" Arsen menarik pelan tangan Princess menuju parkiran.

Sebenarnya semenjak dekat dengan Arsen, Princess terkadang melupakan urusannya dengan Bara.

Saat mengenal Arsen, Princess dapat kembali merasakan degupan yang tak biasanya.

Apakah ini yang di sebut jatuh cinta kembali setelah bangun dari rasa sakit?

Arsen kah orang yang tepat untuk Princess?

Tapi, mengenai umur dan status, rasanya Princess ragu dengan hal itu.

SAD GHOST GENERATION FIVE ✓Where stories live. Discover now